Kualasimpang — Akibat banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang berdampak kepada lumpuhnya transportasi darat lintas jalan nasional Medan-Banda Aceh pada Kamis, 3 November 2022.
Akibatnya, ratusan kendaraan dari kedua arah terjebak kemacetan parah berjam-jam di kawasan Seumadam, Aceh Tamiang atau di perbatasan Aceh-Sumut.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tamiang Drs Syuibun Anwar, banjir mulai melanda Aceh Tamiang sejak hari Senin 31 Oktober 2022 di sejumlah kecamatan antara lain Kecamatan Banda Pusaka yaitu Kampung Babo dan sekitarnya, Kecamatan Sekerak, Kecamatan Tenggulun dan Kecamatan Tamiang Hulu.
Namun pada Selasa, 1 November banjir mulai ke Kecamatan Kejuruan Muda, Kota Kualasimpang, Karang Baru, Bendahara, Seruway, Rantau, Banda Mulia dan Manyak Payed.
Pada hari Selasa dan Rabu (1-2/11), kenderaan semua jenis masih bisa melewati jalan nasional Banda Aceh-Medan.
“Namun, lada hari Kamis dini hari, 3 November kendaraan umum maupun pribadi sudah tidak dapat melewati jalan masional sehingga terjadi kemacetan panjang dari mulai Kampung Sriwijaya Kota Kualasimpang sampai Kecamatan Karang Baru berkisar 5 kilometer,” ungkap Syuibun Anwar.
Lebih lanjut Syuibun Anwar menyampaikan, penyebab lumpuhnya arus lalu lintas bagi kendaraan yang melintasi jalan negara akibat beberapa titik ruas jalan digenangi banjir seperti di Jalan Nasional Kampung Sriwijaya Kecamatan Kota Kualasimpang, Minuran, Kebun Tengah, Kampung Alur Selawe Sungai Liput, Alur Gantung dan Kebun Tiga Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda.
Sementara untuk arah barat Medan menuju Banda Aceh air mengenangi jalan negara tepatnya di Kampung Alur Bemban Kecamatan Karang Baru.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tamiang berharap kepada masyarakat yang berdomisili di Kabupaten Aceh Tamiang bila ada keperluan ke Kota Kualasimpang agar mengunakan kenderaan roda dua untuk menghindari kemacetan yang lebih parah. (IA)