Banjir Bandang Terjang Aceh Tenggara, 1 Balita Meninggal Dunia
Banjir dan banjir bandang terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur hampir seluruh wilayah Aceh Tenggara, hujan mulai turun sejak pukul 19.00 Wib, dan menyebabkan meningkatnya debit sungai Lawe Kinga, Sungai Pasar Puntung, Sungai Lawe Alas, Sungai Lawe Bulan dan Sungai Gunung Malas Bukit baru, sehingga mengakibatkan luapan air sungai hingga ke badan jalan yang disebabkan pendangkalan.
Serta tersumbatnya jembatan di kecamatan yg terdampak akibat material lumpur, batu dan kayu gelondongan yang di bawa arus sehingga mengakibatkan banjir ke pemukiman warga.
Banjir dan tingginya debit air sungai juga mengakibatkan terputusnya Jembatan Mbarung Penghubung antar Kecamatan Babussalam dan Kecamatan Lawe Alas.
Akses jalan nasional Kutacane-Blangkejeren Desa Bukit Baru dan Jalan Kutacane-Medan Desa Kuning-I dan Desa Pasar Puntung tidak bisa dilalui.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, prakiraan cuaca dua hari ke depan, wilayah Aceh Tenggara masih berpotensi hujan ringan.
“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk waspada,” kata Muhari dalam keterangan tertulis, Rabu, 15 November 2023.
Perihal bentuk-bentuk bencana yang masih berpotensi melanda wilayah Aceh Tenggara, Muhari mengatakan bencana hidrometeorologi basah masih berpotensi terjadi. “Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang,” kata Muhari.
Untuk meminimalisasi dampak banjir, Muhari mengatakan masyarakat bisa mengupayakan berbagai langkah mitigasi, seperti membersihkan saluran air dan memangkas ranting-ranting pohon.
“Namun langkah ini harus dilakukan dengan memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan, atau harus dilakukan oleh petugas yang berwenang,” kata Muhari. (IA)