Banyak Masalah Aceh Besar Perlu Dibenahi, Muharram – Syukri Gandeng Akademisi
Infoaceh.net, ACEH BESAR — Pasangan Bupati/Wakil Bupati Aceh Besar terpilih Muharram Idris – Syukri menggalang kolaborasi dengan akademisi untuk membenahi berbagai masalah di kabupaten tersebut.
“Kami menyadari membangun Aceh Besar tidak seperti membalikkan telapak tangan. Kabupaten Aceh Besar memiliki wilayah sangat luas, terdiri atas 23 kecamatan dan 604 gampong dengan jumlah penduduk lebih 400.000 jiwa, serta kondisi masyarakatnya sangat heterogen. Karena itu, kami perlu menggalang kolaborasi dengan semua elemen masyarakat Aceh Besar, serta membangun interaksi dengan semua pihak, baik dalam maupun luar negeri,” ujar Muharram Idris dalam silaturrahmi antara Bupati/Wakil Bupati Aceh Besar terpilih dengan kalangan akademisi Aceh Besar, berlangsung di Lambaro, Jum’at (7/2/2025).
Pada kesempatan tersebut Syech Muharram didampingi Wakil Bupati Terpilih Drs Syukri A. Jalil juga menyampaikan visi, misi dan program kerja pemerintahan Aceh Besar periode 2025-2030, serta menyampaikan kronologis awal keinginannya maju sebagai calon Bupati Aceh Besar.
“Saya termasuk orang yang berfikir dengan otak kanan, maunya simpel-simpel saja, tapi setelah melihat kondisi ekonomi Aceh Besar tertinggal jauh dari daerah lain. Muncul rasa prihatin dan keinginan mengembalikan marwah Aceh Besar, kemudian atas dorongan kawan-kawan dengan mengharap ridha Allah SWT, bersama Bang Syukri maju lewat jalur independen. Alhamdulillah hari ini kami terpilih,” ungkap Syech Muharram di hadapan akademisi dari berbagai universitas di Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Kebahagian saya hari ini adalah kami terpilih tidak dari sogok menyogok, ini semua buah dari kepercayaan masyarakat, maka sudah menjadi kewajiban kami untuk memenuhi harapan rakyat,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Syech Muharram juga membeberkan banyak masalah Aceh Besar lainnya yang perlu dibenahi, selain masalah ekonomi, kesehatan, pendidikan, syariat Islam, seperti masalah tapal wilayah Aceh Besar, penetapan kawasan hutan lindung, mengali sumber PAD dan upaya memajukan Kota Jantho dan masalah lainnya.