Buku ‘1 Kota 5 Agama’ Dipuji Pembimas, Bungkam Stigma Aceh Tak Toleran
Banda Aceh, Infoaceh.net – Buku 1 Kota 5 Agama mendapat apresiasi langsung dari para Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha, Hindu, Katolik, dan Protestan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh.
Apresiasi disampaikan saat salah satu penulis buku tersebut, Agamna Azka, berkunjung ke kantor Kemenag Aceh, Kamis (6/7/2025).
Buku ini ditulis oleh Murizal Hamzah, penulis nasional, Hasan Basri M Nur PhD, dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, serta Agamna Azka, mahasiswa KPI UIN Ar-Raniry.
Pembimas Buddha, Suwarno, menyebut kehadiran buku ini sangat penting untuk meruntuhkan stereotip bahwa Aceh adalah daerah yang tidak ramah terhadap keberagaman. “Buku ini adalah jawaban telak terhadap tudingan itu,” ujarnya.
Pembimas Katolik, Baron, turut mendukung isi buku tersebut dan menyarankan agar buku ini juga dikirimkan kepada Setara Institute yang selama ini mengukur indeks toleransi secara nasional. “Setara melakukan kajian ilmiah. Buku ini juga berbasis data dan cerita riil yang menguatkan bahwa Aceh menjunjung toleransi,” kata Baron.
Hal senada disampaikan Pembimas Protestan, Samarel Telaumbanua, yang menyebut buku ini sebagai bukti konkret bahwa kehidupan lintas agama di Aceh berjalan damai dan saling menghormati. Sementara Pembimas Hindu, Sahnan Ginting, menyoroti pentingnya pengakuan atas keberadaan komunitas Hindu Tamil di Banda Aceh yang juga ditulis dalam buku tersebut.
“Sudah sangat lama saya bertugas di Aceh, tidak pernah mengalami gangguan apapun,” ujar Sahnan yang berasal dari Karo, Medan.
Sebagai catatan, laporan Indeks Kota Toleransi (IKT) 2024 yang dirilis Setara Institute menempatkan beberapa kota di Aceh pada posisi rendah, seperti Lhokseumawe di peringkat 91, Banda Aceh peringkat 86, dan Sabang peringkat 85. Namun narasi yang dibangun dalam buku ini justru membantah secara ilmiah dan kultural hasil survei tersebut.