Bupati Aceh Besar Mawardi Ali saat menjemput 8 pemuda yang melakukan isolasi mandiri di pinggir sungai hutan Jalin, Kota Jantho
Kota Jantho — Bupati Aceh Besar Mawardi Ali menjemput delapan pemuda yang melakukan isolasi mandiri di pinggir sungai hutan kawasan Jalin, Kota Jantho, Aceh Besar.
Mawardi mengatakan, kedelapan pemuda ini selanjutnya akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.
Pihaknya sudah menyiapkan fasilitas isolasi bagi warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) terkait pencegahan Coronavirus Disease (Covid-19) di Jantho Sport Center (JCS) yang dilengkapi air bersih, tempat tidur dan tenaga medis.
“Mereka kita jemput dan akan kita tempatkan di JSC, kami sudah siapkan fasilitas isolasi yang layak untuk warga yang ODP,” kata Mawardi Ali saat menjemput kedelapan pemuda di kawasan Jalin, Senin (6/4).
Mawardi Ali menyampaikan, mereka dalam kondisi sehat dan ditempatkan di JSC selama tujuh hari ke depan agar lebih dekat dan mudah dipantau oleh tim kesehatan. “Mereka sehat dan 7 hari ke depan akan dipantau terus,” imbuhnya.
M. Afhdal, salah seorang yang dalam pemantauan tersebut mengungkapkan, bahwa mereka melakukan isolasi mandiri di hutan Jalin karena keinginan sendiri.
“Kami mengapresiasi pemerintah Aceh Besar yang memberikan perhatian terhadap kesehatan kami, walaupun hingga saat ini kami masih sehat,” ungkap Afdhal.
Mereka mengaku senang dapat perhatian dari pemerintah walaupun sebenarnya mereka mengisolasi diri atas keinginan sendiri. Hanya saja menurut pemerintah, kondisi mereka tidak sesuai standar kesehatan.
Delapan pemuda Aceh Besar yang memilih untuk mengisolasikan diri di hutan Jalin, selama 14 hari, tinggal di tenda yang diberikan oleh Pemerintah setempat. Mereka pulang dari Jakarta pada 30 Maret 2020.
Kedelapan pemuda itu terpaksa harus kembali ke kampung halaman karena tempat kerja mereka di Jakarta telah ditutup sementara selama wabah virus Corona merebak di Indonesia.
Sebelum kedelapan pemuda Aceh Besar itu tiba di kampung halaman, orang tua mereka yang sebagian merupakan perangkat desa telah berkonsultasi dengan Muspika setempat terkait tempat karantina mandiri terhadap kedelapan anaknya yang berstatus ODP.
Awalnya diusulkan rumah yang jauh dari pemukiman penduduk untuk dijadikan tempat karantina mandiri, tapi karena kondisi rumah sudah lama tak digunakan, sehingga mereka pindah ke lokasi yang dekat dengan sungai hutan Jalin.
Untuk menjaga agar para pemuda yang baru pulang dari rantau itu sehat dan mendapat tempat isolasi memadai, pihak kecamatan Kota Jantho kemudian menyerahkan dua unit tenda lengkap dengan tempat tidur yang didirikan di dekat sungai hutan Desa Jalin. Awalnya mereka berjumlah 11 orang, namun tiga orang lagi sudah dijemput keluarga dan melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. (m)