Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Dokumen APBA Sulit Diakses, Pemerintah Aceh Tidak Terbuka Informasi Publik

Kantor Gubernur Aceh

Banda Aceh, Infoaceh.net — Transparansi yang selama ini digembar-gemborkan Pemerintah Aceh ternyata masih jauh panggang dari api.

Lembaga Transparansi Tender Indonesia (TTI) secara tegas menyebut bahwa Pemerintah Aceh tidak transparan dalam mengelola informasi publik, terutama terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2025.

“Jangan klaim terbuka kalau APBA saja masih sulit diakses. Padahal itu bukan dokumen rahasia,” ujar Koordinator TTI, Nasruddin Bahar, kepada wartawan, Ahad (20/7/2025).

Ia menyoroti ironi di balik pemberian penghargaan kepada 26 SKPA oleh Komisi Informasi Aceh (KIA) atas pelayanan informasinya. Menurut Nasruddin, penghargaan itu tidak mencerminkan realitas yang terjadi di lapangan.

“Fakta di lapangan masih banyak informasi yang sengaja ditutup, terutama soal pokok-pokok pikiran (pokir) anggota dewan. Masyarakat tidak tahu apa saja usulan dewan untuk dapil mereka. Bahkan, sering kali kegiatan diklaim berasal dari pokir padahal warga tak pernah mengusulkan,” katanya.

Nasruddin juga mengungkap bagaimana SKPA tidak berdaya menghadapi dominasi anggota DPRA, termasuk dalam urusan penunjukan kontraktor kegiatan.

“SKPA hanya bisa pasrah. Ini berbahaya, karena kontrol publik atas anggaran bisa hilang. Padahal, itu uang rakyat,” tegasnya.

TTI mendesak agar Pemerintah Aceh menyediakan platform digital khusus untuk membuka data pokir secara transparan.

Misalnya, website khusus yang dikelola Sekretariat DPRA atau Bappeda, bahkan cukup dengan menampilkan nama anggota dewan di setiap kegiatan pokir dalam SiRUP.

“Jangan hanya sekadar pencitraan. Jalankan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik secara nyata,” katanya.

Nasruddin pun menantang Gubernur Aceh untuk bersikap tegas.

“Kalau memang serius ingin membangun pemerintahan yang bersih, Gubernur harus berani perintahkan bawahannya untuk membuka semua informasi publik yang tidak tergolong rahasia negara. Kalau tidak berani, lebih baik jangan sok bicara soal transparansi. Karena nyatanya, ‘cakap tak serupa bikin’,” tutupnya tajam.

simple-ad
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Wagub Aceh Fadhlullah bersama Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhammad Mardiono, menghadiri puncak perayaan HUT ke-23 Kabupaten Nagan Raya, Ahad malam (20/7). (Foto: Ist)
Seorang pengacara di Aceh Tengah, Hardiansyah Fitra (30), masuk DPO Satreskrim Polres Aceh Tengah. (Foto: Ist)
Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh Nursyam SH MH melantik Drs Efendi SH sebagai Panitera Pengadilan Tinggi Banda Aceh, Senin (21/7). (Foto: Ist)
Kantor Gubernur Aceh
JPN (30) warga salah satu Gampong di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar diringkus Unit Reskrim bersama Jatanras Polda Aceh di Kawasan Lamtamot Aceh Besar, Ahad siang (20/7). (Foto: Ist)
Danrem 012/Teuku Umar, Kolonel Inf Benny Rahadian memberikan pembekalan kepemimpinan dan bela negara kepada ratusan santriwan dan santriwati Dayah Ruhul Qur’ani, Aceh Barat, Sabtu (19/7). (Foto: Ist)
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, Ahad (20/7/2025), meninjau langsung lokasi bangunan Pasar Aceh lama yang akan dibongkar dan berdialog dengan para pedagang. (Foto: Ist)
Indra Milwady diangkat menjadi Dewan Pengawas RSUD Meuraxa di tengah kontroversi hilangnya Rp18 juta uang barang bukti dugaan politik uang Pilkada Banda Aceh 2024. (Foto: Ist)
Petugas BPBD Aceh Besar melakukan pembersihan pohon tumbang yang menutupi akses jalan akibat angin kencang. (Foto: Ist)
Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Budi Arie Setiadi
Warga Pasar Minggu dikejutkan dengan penemuan koper misterius milik seorang warga negara asing (WNA) asal Filipina yang berisi senjata api, ratusan amunisi, hingga granat
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks