Fadhlullah Terpilih Jadi Ketua Kwarda, Kekalahan Mualem di Musda ke-10 Pramuka Aceh
Kegagalannya memenangkan Djufri Effendy dinilai menjadi sinyal bahwa ruang pengaruh tokoh politik itu di tubuh Pramuka kini mulai mengalami penyempitan.
“Ini bukan hanya soal kalah dalam Musda, tapi ada pesan besar bahwa Pramuka Aceh mulai ingin independen dan bebas dari intervensi politik,” ujar salah satu tokoh Pramuka Aceh, Jum’at (20/6/2025).
Meski begitu, pengaruh Mualem sebagai sosok sentral dalam dinamika sosial-politik Aceh dinilai tetap kuat, namun tidak lagi absolut terutama dalam organisasi yang berbasis kepemudaan dan pembinaan karakter seperti Pramuka.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem mengingatkan kepada seluruh peserta Musda ke-10 Kwarda Pramuka Aceh dalam memilih Ketua Kwarda yang baru agar mematuhi peraturan anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) yang telah ditetapkan dan disempurnakan dalam Munas Pramuka 2023.
“Pertama tidak boleh mencalonkan diri apabila anggota partai dan kedua harus memiliki pengalaman di pramuka minimal lima tahun,” kata Mualem saat membuka Musda ke-10 Gerakan Pramuka Kwarda Aceh, di Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (18/6/2025).
Mualem yang juga Ketua Majelis Pembimbing Daerah Kwarda Aceh itu meminta aturan yang telah disepakati dijalankan.
Fadhlullah Siap Bawa Pramuka Aceh ke Arah Baru
Dalam pidato perdananya usai terpilih, Fadhlullah menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Ia berjanji akan membangun Kwarda Aceh yang lebih modern, responsif, dan berorientasi pada penguatan peran generasi muda di tengah tantangan zaman.
“Kita ingin menjadikan Pramuka sebagai wadah yang betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan hanya simbol kegiatan seremonial,” ujar Fadhlullah di hadapan peserta Musda.
Ia juga menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, Kwarda Aceh akan memperkuat sinergi dengan dunia pendidikan, lembaga sosial, serta komunitas pemuda di seluruh kabupaten/kota.
Dengan terpilihnya Fadhlullah, Gerakan Pramuka Aceh memasuki babak baru dalam sejarah kepemimpinannya. Musda ke-10 bukan hanya menghasilkan seorang ketua baru, tetapi juga merepresentasikan semangat pembaruan dan pergeseran orientasi organisasi dari patronase ke profesionalisme.
- Dek Fad
- Djufri Effendy
- Fadhlullah Pramuka Aceh
- Gerakan Pramuka Aceh
- independensi organisasi kepemudaan
- Ketua Pramuka Aceh
- Kwarda Aceh
- mualem
- Musda Pramuka 2025
- Musyawarah Daerah Pramuka Aceh
- muzakir manaf
- pemuda aceh
- pengaruh politik di organisasi kepemudaan
- perubahan struktur Pramuka Aceh
- politik Pramuka
- Pramuka Aceh
- reformasi organisasi kepemudaan
- reformasi Pramuka
- regenerasi kepemimpinan Aceh