Jakarta — KH Miftachul Akhyar terpilih untuk memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat periode 2020 – 2025,
menggantikan KH Ma’ruf Amin yang sudah menjadi Wakil Presiden mendampingi Jokowi.
Miftachul Akhyar terpilih sebagai ketua umum MUI Pusat melalui rapat tim formatur yang beranggotakan 17 orang dalam Musyawarah Nasional (Munas) X di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (26/11/2020) malam.
“Ketua Umum KH Miftachul Akhyar,” kata Juru Bicara Sidang Komisi Bidang Fatwa dalam Sidang Pleno, Asrorun Ni’am Sholeh melalui pesan singkatnya, Jumat (27/11/2020).
KH Miftachul Akhyar merupakan Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2018-2020. Kyai Miftah juga Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya. Ia kemudian diusulkan sebagai calon Ketum MUI periode 2020-2025.
Berdasarkan susunan hasil rapat tim formatur Munas MUI X yang diterima, nama Wakil Ketua Presiden RI, Ma’ruf Amin terpilih sebagai Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI menggantikan Din Syamsuddin.
Tim formatur Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia ke-10 juga menunjuk sejumlah nama untuk mengisi sejumlah posisi di struktur kepengurusan MUI.
“Suasananya sangat cair, tidak alot, sehingga Alhamdulillah pertemuaan menghasilkan keputusan Dewan Pengurus Harian dan Dewan Pertimbangan. Hasilnya tidak boleh diganggu gugat,” kata Ketua Tim Formatur Munas MUI ke-10, KH Ma’ruf Amin
Sementara, sejumlah nama juga mengisi posisi lainnya seperti Amirsyah Tambunan (mewakili Muhammadiyah) yang ditetapkan sebagai sekretaris jenderal MUI menggantikan Anwar Abbas (Muhammadiyah) yang kini menjadi wakil ketua umum MUI.
Sedangkan, untuk posisi wakil ketua umum MUI kini diisi tiga orang di mana pada periode sebelumnya dua nama mewakili Muhammadiyah dan NU. Tiga nama waketum baru itu di antaranya KH Marsyudi Suhud (NU), Anwar Abbas (Muhammadiyah) dan Basri Bermanda (Persatuan Tarbiyah Islamiyah).
Selain menetapkan formasi kepengurusan baru, Munas ke-10 MUI menghasilkan empat fatwa soal haji dan satu fatwa terkait human deploit cell. (IA)