Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Gubernur: Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Aceh Masih Tinggi

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah memberikan sambutan pada Rakornas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Konflik Sosial yang dibuka Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Kamis (26/11)

Banda Aceh – Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengungkapkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Aceh masih relatif tinggi.

Berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) pada tahun 2019 ada 1.067 kasus dan per Oktober 2020 ada 396 kasus yang terlapor.

“Perempuan dan anak cenderung lebih rentan terhadap bentuk-bentuk kekerasan termasuk kekerasan seksual, apalagi di daerah rawan konflik sosial,” kata Gubernur Nova dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Konflik Sosial (P3KS) di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Kamis (26/11).

Rakor tersebut dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga.

Gubernur melanjutkan dalam rangka penyelamatan, perlindungan, rehabilitasi, pemenuhan hak dasar dan spesifik perempuan serta anak, pemerintah pusat hingga pemerintah daerah diberikan amanah dalam penanganan konflik sosial berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial.

Perpres tersebut menjadi acuan dasar dalam melindungi perempuan dan anak dari kekerasan berbasis gender di wilayah konflik, serta memfasilitasi peningkatan kapasitas maupun peran perempuan dan anak dalam upaya pencegahan konflik kekerasan dan membangun perdamaian berkelanjutan.

Gubernur juga menyatakan, selaras dengan prioritas pembangunan Aceh yaitu pembangunan sumber daya manusia, reformasi birokrasi, dan penguatan perdamaian, P3AKS telah dilaksanakan oleh beberapa Satuan Kerja Perangkat Aceh.

“Adapun program dan kegiatan perlindungan yang dimaksud dalam P3AKS adalah upaya pencegahan dan penanganan segala bentuk tindak kekerasan dan pelanggaran hak asasi,” katanya.

Sedangkan pemberdayaan adalah upaya penguatan hak asasi, peningkatan kualitas hidup, dan peningkatan partisipasi perempuan maupun anak dalam membangun perdamaian.

Perempuan dan anak, tambah Nova, berhak mendapatkan perlindungan atas hak asasinya, bebas dari penyiksaan, ancaman, tekanan, serta mendapat kemudahan perlakuan, kesempatan, maupun manfaat yang sama guna mencapai keadilan dan kesejahteraan hidup.

Namun begitu, permasalahan dan tantangan yang dihadapi terkait perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan disebut sangat kompleks.

Untuk mengatasinya, diperlukan penanganan efektif melalui kerjasama lintas sektoral dan melibatkan para pemangku kepentingan mulai dari tingkat terbawah yakni keluarga.

“Untuk sinkronisasi pelaksanaan perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan dalam konflik sosial, di tingkat provinsi akan dibentuk Kelompok Kerja atau Pokja P3AKS, yang bersinergi dengan Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial (Timdu PKS) di Badan Kesbangpol,” terang gubernur.

Sesuai fungsinya, P3AKS akan menjadi bagian dari PKS dan kegiatan P3AKS menjadi bagian dari rencana aksi Timdu PKS.

Gubernur berharap, dengan penajaman program dan kegiatan yang ada, yaitu memprioritaskan pelaksanaan pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta penguatan kelembagaan, akan cepat merespon maupun menyelesaikan secara damai permasalahan yang berpotensi menimbulkan konflik.

Selain itu, selaras dengan semangat mempercepat penguatan kelembagaan di tengah masyarakat dan mendaratkan kebijakan sampai tingkat desa, Pemerintah Aceh juga berkomitmen melakukan pendampingan kepada kabupaten dan kota. (IA)

Lainnya

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan mengusulkan pendirian NU Islamic Center sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial keagamaan bagi diaspora Muslim Indonesia di Taiwan.
Hari Asyura atau 10 Muharram, bagi kalangan dan penganut Syiah, memperoleh kedudukan yang sangat sakral dan memiliki nilai historis yang tak terlupakan., karena terkait tragedi Karbala. Foto ilustrasi/ist
Menyambut Asyura Puasa Asyura (Kaligrafi: NU Online).
Suasana hangat penuh keakraban mewarnai penyambutan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat tiba di salah satu hotel di Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu, 5 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Pemain depan Timnas Putri Indonesia Claudia Scheunemann (kiri) merayakan gol bersama rekan setimnya.
Megawati Hangestri Pertiwi jadi pemain Indonesia pertama yang tampil di Liga Voli Turki.
Kantor Dinas Pendidikan Aceh
Silaturahmi dan Legalitas Aren Hijau Kabupaten/Kota se-Aceh yang digelar di Warung Kupi Nanggroe, Gampong Sukadamai, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Sabtu (5/7/2025). Foto; Ist
ilustrasi kekuasaan
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aneh, Putusan Keluar ketika Tahapan Pemilu Berjalan
Gampong Lam Bheu Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar masuk 10 Besar Nasional pada Lomba Desa Digital Tahun 2025. (Foto: Ist)
Muhammad Ridho, siswa SMAN Modal Bangsa (MOSA) Aceh terpilih sebagai Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional tahun 2025 mewakili Provinsi Aceh. (Foto: Ist)
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
PBB Rilis Daftar 'Penyokong Genosida' Israel di Palestina, Ternyata Ada BP dan Chevron
Anggota Propam NTB Tersangka Penganiayaan Brigadir Nurhadi Tidak Ditahan, Alasannya Belum Mengaku
Alasan Susno Duadji Sebut Rismon Sianipar Cs Tak Bisa Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Ada Sosok Penting Pernah Nasihati Jokowi Tak Usah Paksakan Ijazah, Konon Dijawab 'Wah Ora Keren'
Wakajati Aceh Muhibuddin SH MH dipromosikan menjadi Direktur Pelanggaran HAM Berat pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI. (Foto: Ist)
Hari Kedua Operasi SAR KMP Tunu Tenggelam: Tim Sisir Gilimanuk
Enable Notifications OK No thanks