BANDA ACEH — Warga Banda Aceh dapat memanfaatkan hari meugang menyambut puasa Ramadhan 1443 Hijriah sebagai momen untuk saling berbagi.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Banda Aceh Tgk H Zainun Muhammad melalui Wakil Ketua I MAA Kota Banda Aceh, Mulyadi Thaib, Rabu (30/3) di Kantor MAA.
“Meugang ini sebagai tradisi membeli daging, makan daging dan apabila ada kemudahan dapat berbagi daging kepada tetangga-tetangga yang fakir miskin atau anak-anak yatim agar dapat menikmati daging menyambut bulan suci Ramadhan karena itu hari meugang dapat dimanfaatkan untuk berbagi, peduli kepada fakir miskin dan anak-anak yatim,” kata Mulyadi.
Mulyadi menceritakan pada zaman Sultan Iskandar Muda dulu menjelang bulan Ramadhan beliau memerintahkan Ule Jurong untuk mendata semua anak-anak yatim dan fakir miskin untuk kemudian diberikan daging agar semua dapat menyantap daging.
Kata Mulyadi, hari meugang tersebut dirayakan selama 3 kali dalam setahun yaitu pada meugang menyambut bulan suci Ramadhan, menyambut hari raya Idul Fitri dan menyambut hari raya Idul Adha.
“Pada hari meugang tersebut masyarakat biasanya memotong lembu atau kerbau yang nantinya akan dimasak dengan berbagai macam menu seperti masak mirah, masak puteh, sie reuboh menurut khas daerah masing masing bahkan menjelang bulan puasa, setelah memasak daging masyarakat bersama sanak saudara pergi makan bersama baik ke laut atau ke tempat-tempat wisata,” kata Mulyadi.
Mulyadi menambahkan, untuk merayakan hari meugang tersebut masyarakat sudah jauh-jauh hari mempersiapkan menyambut meugang dan bulan suci Ramadhan untuk dapat membeli daging menyantap daging dan pelengkapnya seperti leumang, ketupat, tape dan lain-lain. (IA)