Jadi Narasumber di UIN Ar-Raniry, Guru Besar Iran: Agama Tak Bisa Dipahami Secara Parsial
Menjawab pertanyaan peserta soal konflik Yahudi-Islam, Mottaqi menegaskan bahwa masalahnya bukan hanya politik, tetapi menyangkut identitas dan teologi. Ia mengkritik doktrin eksklusif seperti “the Chosen People” yang, menurutnya, memperkeruh relasi antaragama.
“Tanpa kajian lintas agama, kita sulit menyampaikan pembelaan yang objektif,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan peserta soal konflik Yahudi-Islam, Mottaqi menegaskan bahwa masalahnya bukan hanya politik, tetapi menyangkut identitas dan teologi. Ia mengkritik doktrin eksklusif seperti “the Chosen People” yang, menurutnya, memperkeruh relasi antaragama.
Ia juga menekankan pentingnya membedakan antara identitas keagamaan Yahudi dan ideologi politik Zionisme.
“Ini bukan semata konflik geopolitik. Ini konflik teologis dan identitas,” kata Mottaqi.
Menutup paparannya, ia mengajak mahasiswa membuka diri terhadap kajian lintas agama.
“Bukan untuk menyamakan keyakinan, tapi untuk membangun dialog yang sehat dan menghindari narasi permusuhan,” ujar Mottaqi.
Tag
- Adyan University
- agama dan identitas
- Al-Mas’udi
- al-qur’an
- dialog antariman
- Hossein Mottaqi
- Ibn Hazm
- interfaith dialogue
- Islam dan Kristen
- kajian lintas agama
- kitab suci
- konflik Islam Yahudi
- konflik teologis
- Muhammad Rasyid Ridha
- mushaf Utsmani
- pendidikan Islam
- perbandingan teologi
- Qom Iran
- S3 Studi Islam
- studi agama di Aceh
- studi lintas kitab suci
- studi perbandingan agama
- Sunni
- syiah
- the Chosen People
- toleransi agama
- UIN Ar-Raniry
- webinar Islam
- Yahudi
- Zionisme
- Zionisme dan Yahudi
Subscribe
Login
0 Comments