Banda Aceh — Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada mengaku prihatin, karena di tengah terus melonjaknya kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh, tapi masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan dalam aktivitasnya sehari-hari.
“Yang menjadi keprihatinan kita adalah masih banyak rekan-rekan kita, saudara-saudara kita yang masih abai, belum mau untuk mengindahkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” ujar Irjen Wahyu Widada.
Pernyataan keprihatinan tersebut disampaikan Kapolda Aceh dalam video untuk mengimbau masyarakat terkait perkembangan Covid-19 melalui radio jadul, yang saat ini beredar dan viral di tengah masyarakat.
Sebagaimana disampaikan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Ery Apriyono, Selasa (4/8), tingginya penyebaran Covid-19 pasca Lebaran Iduladha 1441 H, mendorong Kapolda Aceh untuk menyampakan imbauan kepada elemen masyarakat secara unik dan humanis dengan suasana siaran radio jadul agar mudah diterima masyarakat luas.
Dalam imbauan Kapolda itu, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menimbulkan kesadaran kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan dan adaptasi dengan kebiasaan baru.
“Seluruh masyarakat Aceh yang saya muliakan, saya sayangi dan saya banggakan, kondisi saat ini terkait dengan pandemi Covid-19 harus kita akui bahwa provinsi kita sedang mengalami masa yang kurang menguntungkan.
Ini dapat kita lihat dari jumlah peningkatan kasus yang positif Covid-19 mengalami peningkatan dari hari ke hari, sebut Kapolda dalam video yang beredar dan viral di masyarakat itu,” sebutnya.
Tetapi peningkatan kasus covid-19 hari perhari setelah lebaran kemarin menjadi sebuah hal yang harus membuat semua pihak untuk waspada, karena sampai hari ini, jumlah yang positif terinfeksi Covid-19 sudah mencapai angka 440 orang, dimana 17 orang meninggal dunia.
Artinya pada saat sebelum lebaran kemarin penularan covid-19 yang terjadi masih yang dibawa dari luar, tetapi sekarang sudah terjadi transmisi secara lokal dan ini harus dipahami bersama.
“Kita masih melihat banyak orang naik motor tidak pakai masker, orang yang ada di warung kopi, di tempat wisata, tidak pakai masker, padahal disitulah rentan untuk tertular,” terang Kapolda.
Jenderal polisi berbintang dua ini menambahkan, dulu ketika awal-awal Covid-19 ini ada di Aceh, semua masyarakat waspada, di satu sisi memang hidup terus harus berjalan, ekonomi tetap harus produktif, tetapi juga jangan sampai masyarakat terpapar oleh Covid-19.
“Dan harus diingat, yang kena Covid-19 ini bukan aib, karena siapa saja bisa terkena, karena penularannya cukup dengan percikan droplet. Karenanya, dalam kesempatan ini, mari kita sama-sama menumbuhkan kesadaran kolektif untuk sama-sama bergerak,” imbau Kapolda.
Irjen Pol Wahyu Widada mengajak dan mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat baik Pemerintah, Gubernur, DPR Aceh, Bupati, Wali Kota, DPR Kabupaten/Kota, para Ulama, tokoh-tokoh masyarakat, anggota TNI, Polri dan seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga agar terhindar dari virus Corona.
“Ayo kita jaga tanah kita, kita jaga masyarakat kita, kita jaga rakyat kita dan kita jaga bumi Aceh ini dari penyebaran virus Corona,” pungkas Kapolda di akhir imbauannya dalam video tersebut. (IA)