Ketua Kadin Aceh Makmur Budiman Meninggal Dunia
Jakarta — Innalillahi Wainna Ilaihi Raji’un. Pengusaha sukses Aceh H. Makmur Budiman yang saat ini menjabat Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Aceh, berpulang ke rahmatullah pada Rabu (03/03/2021) petang.
Direktur Utama PT Makmur Inti Sawita ini dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perawatan di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Kabar duka atas meninggalnya H Makmur Budiman tersebut langsung beredar luas di media sosial dan berbagai grup WhatsApp di Banda Aceh sejak pukul 18.00 WIB menjelang pelaksanaan Salat Magrib
“Innalillahi wainnailaihi raji’un, telah berpulang ke Rahmatullah Pak Makmur bin Budiman (Ketum Kadin Aceh). Mohon maaf atas segala dosa dan kesalahan. Semoga Almarhum Husnul Khatimah. Aamiin yaa rabbal ‘alamin,” demikian salah satu pesan yang dikirim di sebuah grup WhatsApp.
Makmur Budiman dikabarkan menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, hingga meninggal dunia pada Rabu sore
Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, Almuniza Kamal juga membenarkan kabar meninggalnya Makmur Budiman
Almuniza mengatakan masih menunggu koordinasi dan komunikasi dengan pihak keluarga almarhum mengenai tindak lanjut yang akan ditempuh dalam proses penanganan jenazah, termasuk jadwal pemulangan ke Aceh dan lain-lain.
Hingga kini belum diperoleh informasi penyebab utama meninggalnya Toke Makmur, demikian ia disapa oleh para kolega dan sahabat dekatnya. Saat ini para kerabat dan kolega almarhum telah berkumpul di kediaman almarhum di Jalan Fatahilah, Geuceu Iniem.
Makmur Budiman merupakan putra kelahiran Montasik, Aceh Besar pada 28 Februari 1962. Ia Menamatkan pendidikan dari Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Makmur Budiman salah seorang pengusaha sukses Aceh dan menjabat KADIN Aceh periode 2019-2024.
Makmur Budiman dilantik menjadi Ketua KADIN Aceh pada 14 September 2019 oleh Ketua Umum KADIN Indonesia, Rosan P Roeslani. Almarhum terhitung pengusaha yang ulet serta sukses. Ia sempat menjadi perwakilan Tomy Sorharto di Aceh, ketika munculnya Badan Penyangga Perdagangan Cengkeh (BPPC), serta kini bergerak di bidang usaha konstruksi dan perkebunan. (IA)