Keunggulan Sejarah dan Budaya Peluang Kembangkan Wisata Halal di Aceh
Plt Sekda menjelaskan, pariwisata halal bukan hanya tentang ketersediaan makanan halal atau fasilitas ibadah, tetapi juga menyangkut pelayanan, keamanan, kenyamanan, serta pengalaman wisata yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Pengembangan pariwisata halal bukan sekadar strategi ekonomi, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat identitas Aceh sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.
Dengan berkembangnya industri ini, kita tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjaga nilai-nilai budaya dan keislaman yang menjadi kebanggaan kita semua.
Plt Sekda menyampaikan apresiasi kepada BI Kantor Perwakilan Aceh yang telah menyelenggarakan forum yang sangat strategis dengan tema ‘Pengembangan Pariwisata Halal sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru di Aceh’, sangat relevan dengan visi Pemerintah Aceh, yaitu mewujudkan ‘Aceh Islami, Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan’.
Sebagaimana diketahui, untuk mewujudkan visi tersebut, Pemerintah Aceh telah menetapkan 21 program kerja prioritas, salah satunya mewujudkan industri pariwisata dan industri halal.
Hal ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Aceh dalam menjadikan sektor pariwisata halal sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi daerah.
“Terima kasih kepada Bank Indonesia Kantor Perwakilan Aceh atas terselenggaranya acara ini. Insya Allah, forum ini menghasilkan rekomendasi konstruktif bagi kemajuan ekonomi Aceh melalui sektor pariwisata halal,” kata Plt Sekda.
“Saya berharap melalui forum ini, kita dapat melahirkan ide-ide inovatif, solusi konkret, serta kebijakan yang dapat mendukung percepatan pengembangan industri pariwisata halal di Aceh. Saya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam pengembangan sektor ini,” pungkas Plt Sekda Aceh.