Komisi IV DPRK Banda Aceh Sidak Pelayanan RSUD Meuraxa
“Fasilitas kesehatan yang sudah ada tentu perlu terus dirawat dan dijaga, kemudian diperlukan pemeliharaan alat medis secara berkala agar dapat berfungsi secara maksimal. Apalagi Bu Walikota dan Pak Wakil punya program 100 hari kepada warga kota yang pelayanan kesehatannya dipusatkan di RSU Meuraxa,” ungkap Farid.
Komisi IV DPRK kata Farid, juga mendorong RSUD Meuraxa untuk melakukan terobosan dan inovasi dengan memanfaatan IT demi mengurangi lamanya antrian pada beberapa ruang poli tertentu yang jumlah pasiennya membludak setiap harinya.
Sebab RSUD Meuraxa juga menerima rujukan pasien luar Banda Aceh, seperti dari Aceh Besar, Aceh Jaya, Abdya dan beberapa daerah lainnya.
“Perlu dirancang aplikasi berbasis IT untuk lebih memudahkan masyarakat saat berobat ke RSU Meuraxa, seperti mengurangi lamanya waktu antrian pasien di Poli Saraf dan Poli Penyakit Dalam. Karena sebagai rumah sakit tipe B, RS Meuraxa juga menerima rujukan pasien dari luar Banda Aceh,” tutur Farid yang juga Ketua DPD PKS Banda Aceh.
Sementara Plt RSU Meuraxa, M. Nurdin mengapresiasi kunjungan Komisi IV DPRK Banda Aceh yang melihat langsung bagaimana pelayanan yang ada di RSUD Meuraxa. Menurutnya para wakil rakyat ini juga telah berinteraksi langsung dengan para pasien dan tenaga medis sehingga bisa mendengarkan langsung respon dan aspirasi terkait pelayanan di rumah sakit milik Pemko tersebut.
Namun kata M. Nurdin ada beberapa masukan dari Komisi IV terkait hal-hal teknis yang perlu segera ditindaklanjuti berkaitan dengan pemeliharaan fasilitas yang menjadi konsentrasi dan fokus pihaknya ke depan.
“Kami berterima kasih atas kunjungan Komisi IV DPRK sebagai mitra kerja kami yang juga telah memberikan masukan dan saran perbaikan layanan kesehatan. Tentu harapan dari Komisi IV ni akan kami jalankan dengan sebaik-baiknya, karena begitu juga harapan wali kota agar meningkatkan kami dapat memperbaiki dan meningkatkan pelayanan di RSUD Meuraxa Banda Aceh,” pungkas Nurdin.