Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Kuota Haji untuk Aceh Tak Sesuai Jumlah Penduduk

Plt Sekda Aceh, M Nasir Syamaun bersama Kakanwil Kemenag Aceh Azhari menguji konsumsi jamaah haji dalam penerbangan pergi dan kembali ke tanah air, di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Selasa (22/4/2025). (Foto: For Infoaceh.net)

Infoaceh.net, BANDA ACEH — Jumlah kuota haji yang diberikan untuk Provinsi Aceh saat ini tidak sesuai dengan jumlah penduduk muslim di provinsi berjuluk Serambi Mekkah.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah penduduk Aceh saat ini telah mencapai sekitar 5,5 juta jiwa.

Namun, hingga tahun ini, jumlah kuota haji yang diberikan untuk Aceh masih berjumlah 4.387 jamaah.

“Padahal, saat ini jumlah pendaftar haji di Aceh terus meningkat, dan masa tunggu keberangkatan telah menyentuh angka lebih dari 35 tahun. Dalam berbagai kesempatan, termasuk saat peresmian Gedung Pusat Layanan Informasi dan Dokumen Haji dan Umrah Terpadu (PLIDHUT) Aceh, kami telah menyampaikan harapan masyarakat Aceh kepada Kemenag untuk mempertimbangkan kembali kuota jamaah haji untuk Aceh,” ujar Plt Sekda Aceh M Nasir Syamaun.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Sekretaris Daerah Aceh, saat membacakan sambutan Gubernur Aceh usai melantik Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh Tahun 1446 Hijriah / 2025 Masehi, di Aula Asrama Haji Aceh, Selasa (22/4/2025).

Menurutnya, Pemerintah Aceh terus memperjuangkan penambahan kuota haji untuk masyarakat Aceh.

“Masyarakat Aceh yang hidup di satu-satunya daerah istimewa yang menerapkan Syariat Islam, memiliki antusiasme yang sangat tinggi untuk melaksanakan ibadah haji,” ujar M Nasir.

“Ini terlihat dari panjangnya jadwal tunggu para calon jamaah Haji kita, hingga mencapai 35 tahun. Sementara saat ini, kuota haji Aceh masih 4.387 calon jamaah. Karena itu, Pak Gubernur selaku Kepala Pemerintahan Aceh terus memperjuangkan penambahan kuota haji agar lebih banyak masyarakat kita yang bisa pergi berhaji, sekaligus memangkas panjangnya antrian tersebut,” sambung M Nasir.

Plt Sekda juga menjelaskan, saat ini Pemerintah Aceh terus mengimbau agar travel Umrah memberangkatkan masyarakat yang akan Umrah melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang.

“Kita terus menngimbau agar travel-travel penyelenggara Umrah memberangkatkan jamaahnya melalui Bandara SIM. Dalam waktu dekat, kita juga akan mengundang pihak travel untuk membahas hal ini,” kata M Nasir.

“SIM adalah salah satu Bandara Internasional dengan lokasi yang sangat strategis, karena perjalanan udara via SIM hanya membutuhkan waktu 7 hingga 8 jam saja. Namun, selama ini masih banyak jamaah Umrah yang berangkat dari daerah lain seperti Sumut bahkan ada yang berangkat dari Malaysia,” ungkap Plt Sekda.

“Insya Allah, dengan duduk bersama, kita akan menemukan masalah dan solusi agar semakun banyak travel Umrah yang membuka paket perjalanan Umrah via SIM. Ini tentu akan berimbas pada bertambahnya aktivitas di Bandara kita yang secara langsung juga akan berimbas positif bagi denyut perekonomian masyarakat,” pungkas Plt Sekda Aceh.

Tutup
Exit mobile version