Mobil dan Motor Ringsek Dibuat Monumen Laka Lantas di Aceh Timur, Peringatan bagi Pengendara
Aceh Timur, Infoaceh.net — Sebuah mobil dan sepeda motor korban kecelakaan lalu lintas terpajang di atas sebuah monumen, di depan Polsek Julok, Polres Aceh Timur.
Dua kendaraan dalam kondisi ringsek ini sengaja dipajang di monumen kecelakaan lalu lintas untuk pengingat bagi pengendara agar berhati-hati dalam berkendara.
Tidak hanya memajang sepeda motor yang ringsek, sejumlah tulisan jangan ikuti jejak kami dan hati-hati rawan kecelakaan juga dipasang di monumen tersebut.
Kapolres Aceh Timur AKBP Irwan Kurniadi, sebelum menandatangani prasasti monumen laka lantas tersebut mengatakan, monumen ini sengaja dibuat sebagai bentuk peringatan kepada masyarakat pengendara agar lebih berhati-hati saat berkendara.
“Setidaknya setiap pengendara yang melintasi monumen laka lantas ini akan tersadar ketika tidak berhati-hati bisa berakibat fatal,” kata Kapolres Senin (2/6/2025).
Disebutkan, angka kecelakaan yang terjadi di wilayah hukum Polres Aceh Timur mulai 1 Januari 2025 sampai dengan 31 Mei 2025 sebanyak 181 kasus, dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 41 orang, luka berat sebanyak 9 orang, dan luka ringan sebanyak 326 orang.
“Khusus kejadian laka lantas yang terjadi di Kecamatan Julok sebanyak 17 kasus dengan jumlah korban luka ringan sebanyak 32 orang, tidak ada korban meninggal dunia dan luka berat,” sebut Kapolres.
Menurutnya, permasalahan di bidang lalu lintas, saat ini telah berkembang dengan cepat dan dinamis seiring perkembangan zaman.
Hal ini sebagai konsekuensi dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk, yang memerlukan alat transportasi sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Sesuai amanat UU Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, diharapkan untuk: mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan dan kelancaran serta ketertiban berlalu lintas (kamseltibcarlantas).
Meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
Membangun budaya tertib berlalu lintas dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik.
“Keempat poin ini merupakan hal yang kompleks dan tidak bisa ditangani oleh kepolisian sendiri, melainkan sinergitas antar pemangku kepentingan menjadi sangat mendasar dalam menemukan akar masalah dan solusinya yang harus diterima dan dijalankan oleh semua pihak, mulai dari diri sendiri, keluarga dan orang lain,” lanjut Kapolres.
Mantan Kasubdit Regident Ditlantas Polda Aceh juga mengatakan, monumen laka lantas ini dibangun, sebagai bentuk peringatan kepada masyarakat pengendara agar lebih berhati-hati, karena ruas jalan Medan – Banda Aceh dalam wilayah hukum Polres Aceh Timur ini merupakan sabuk hitam, rawan terjadi kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban jiwa.
Setidaknya setiap pengendara yang melintasi monumen laka lantas ini akan tersadar ketika tidak berhati-hati bisa berakibat fatal.
Disamping itu Alumni Akpol 2006 ini juga mengatakan, tugu atau monumen ini juga untuk mengedukasi warga dan pengguna jalan khususnya di Kecamatan Julok dan masyarakat Aceh Timur pada umumnya untuk tidak mengikuti jejak seperti kendaraan yang terpajang di tugu tersebut.
Ini bentuk kepedulian dari Polsek Julok dan Polres Aceh Timur untuk menekan angka kecelakaan, hal ini juga dilakukan dengan memasang rambu peringatan di wilayah yang rawan kecelakaan.
“Kami berharap, pembangunan monumen Lakalantas ini bisa menurunkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Aceh Timur. Kami juga sangat mengapresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah melakukan upaya – upaya dalam menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas dan budayakan keselamatan sebagai kebutuhan,” pungkas Kapolres Aceh Timur AKBP Irwan Kurniadi.