Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Sekda Aceh, Taqwallah menerima kunjungan silaturahmi IDI dan PPNI Aceh di ruang rapat Sekda Aceh, Selasa (4/8)
Banda Aceh — Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menerima kunjungan belasan tenaga kesehatan lintas organisasi, di Kantor Gubernur Aceh, Selasa (4/8).
Bersama Nova juga hadir Sekda Aceh, dr. Taqwallah, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif, Direktur RSUDZA, dr. Azharuddin dan Kepala Balai Litbangkes Aceh, Fachmi Ichwansyah.
Nova Iriansyah mengatakan, sejak awal Covid-19 mewabah dan menjangkiti masyarakat di Aceh, Pemerintah Aceh telah menjalin hubungan baik dengan petugas kesehatan. Salah satu dasar dari berbagai kebijakan yang diambil juga berdasar pertimbangan kesehatan.
“Dalam kasus ini, bapak-bapak adalah pahlawannya. Bagaimanapun kondisinya kita harus tetap semangat. Saya pastikan jasa sekecil apapun akan sangat kami hargai,” kata Nova Iriansyah.
Nova meyakini Covid-19 akan mereda. Kehidupan normal akan kembali dijalani masyarakat. “Pandemi Covid-19 akan berakhir. Tinggal kemampuan kita merawat sehingga korban tidak banyak,” ujar Nova.
Nova meminta agar pihak kesehatan, mulai dari dokter, perawat hingga pihak farmasi untuk terus mendampingi Pemerintah Aceh dan terus mendampingi pihaknya dalam menjalani hari-hari selama pandemi covid-19 masih berlangsung.
Sekda Aceh, dr. Taqwallah, mengatakan pihaknya yang tergabung dalam Gugus Tugas Covid-19 Aceh terus mencari solusi untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Aceh. Berbagai langkah strategis dilakukan sejak 161 hari covid-19 terjadi.
Sampai hari ini, diketahui 440 orang terinfeksi virus Corona, dengan 285 diantaranya masih dalam perawatan. 138 orang telah sembuh dan 17 orang meninggal dunia.
“Terima kasih kami kepada IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Aceh dan PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Aceh. Kita sangat butuh SDM yang peka seperti bapak/ibu semua, orang yang bukan hanya bisa menjaga diri tapi bisa melayani orang,” kata Taqwallah.
Sekda menyebutkan, secara bertahap berbagai kebijakan terus dilakukan. Sampai saat ini, dimana pemerintah mempersiapkan asrama haji sebagai tempat perawatan bagi petugas kesehatan dan petugas medis. Taqwallah berharap kesadaran masyarakat dalam memahami kondisi saat ini bisa terus meningkat.
Ketua IDI Wilayah Aceh, dr Safrizal Rahman, mengaku prihatin dengan kondisi perkembangan kasus positif covid-19 yang terus meningkat. Kasus yang melonjak ikut berdampak pada tenaga medis, dimana puluhan dari mereka ikut terpapar. “Hari ini penyelamatan kemampuan medis sangat penting,” kata Safrizal.
Para tenaga kesehatan sangat berharap hasil laboratorium pemeriksaan atas mereka diutamakan sehingga tidak terlalu membebani petugas yang bertugas di rawatan yang bersentuhan langsung dengan pasien covid-19.
“Hasil laboratorium yang lama keluar memaksa mereka tetap bekerja. Demi keselamatan petugas medis, harapan kami waktu pemeriksaan sampel swab kalau bisa lebih cepat,” pinta Safrizal.
Ketua PPNI Provinsi Aceh, Abdurrahman, memberikan apresiasi atas sikap Pemerintah Aceh yang dinilai sangat responsif dalam penanganan covid-19. Ia mengatakan, para perawat di seluruh Aceh yang jumlahnya sangat banyak sangat rentan terpapar covid-19.
PPNI sendiri, ujar Abdurrahman sangat merekomendasikan diberlakukan pembatasan sosial di daerah yang banyak kasus covid-19. Selain itu, mereka mengharapkan dilakukan pembatasan yang ketat di daerah perbatasan.
Mereka juga berharap insentif bagi rekan-rekan medis yang bertugas hendaknya pencairannya dipercepat. “Ini menjadi penyemangat dan motivasi bagi teman-teman,” kata dia. (IA)