Foto: Para mahasiswa Aceh di Jakarta yang tergabung dalam IMPAS
Jakarta — Mahasiswa Pascasarjana (IMPAS) Aceh – Jakarta, membuka Posko Online, sebagai bentuk solidaritas bersama di perantauan, agar bisa memantau kondisi dan kesehatan mahasiswa Aceh, baik yang sedang kuliah S-1, S-2 dan S-3 di berbagai Perguruan Tinggi di DKI Jakarta.
Hal ini setelah mempelajari kondisi pemberlakuan darurat Coronavirus Disease (Covid-19) oleh Presiden Joko Widodo dan himbauan Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, agar masyarakat Aceh di perantauan menunda pulang kampung atau “Gisa U Gampong”, sampai keadaan darurat ini berakhir.
“Kami segera menindaklanjuti dan berdiskusi dengan teman-teman IMPAS setelah meminta berbagai masukan dari para tokoh Aceh di Jakarta, langsung membentuk Posko Online untuk melakukan pendataan kembali mahasiswa S-1, S-2 dan S-3 yang berasal dari Aceh dan sedang kuliah di Jakarta, mengenai biodata, kondisi dan kebutuhan mahasiswa, agar tetap bisa bertahan di Jakarta,” ujar Koordinator Umum Posko Online IMPAS, Fadhillah, di Jakarta Rabu (1/4).
Berdasarkan data empiris yang diperoleh, selanjutnya akan direkomendasi, didiskusikan dan diajukan kepada pihak-pihak terkait agar bisa ditindaklanjuti nantinya, jelas Fadhillah sambil membagi link pengisian Kuesioner http://gg.gg/PoskoOnlineIMPAS-TanggapBencanaCovid19.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Wakil Koordinator Umum Agussalim via WhatsApp +62 852-7750-2424 atau Ketua Bidang Humas, Andri di nomor 081262091163, selain itu juga terbuka komunikasi via email : perempuanimpas1920@gmail.com
Begitu pula bagi para donatur yang ingin berpartisipasi meringankan beban mahasiswa di perantauan, bisa menyalurkan melalui BNI 46 No. Rek. 0220750951 an. Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (IMPAS) Aceh – Jakarta. Ujar, Candidate Doktor Universitas Negeri Jakarta.
Ketua Umum IMPAS. Yunizar ZA, menambahkan, mahasiswa yang sedang kuliah di Jakarta, bukan semua berasal dari keluarga mampu atau mendapatkan beasiswa dari Pemerintah atau sponsor.
Akan tetapi, karena banyak yang nekat dan tekat kuat, yang kemudian, mengantarkan mereka bisa kuliah di berbagai perguruan tinggi di Jakarta. Karenanya, dengan adanya Posko Online, diharapkan, bisa mendata dan membantu mahasiswa kurang mampu agar tetap bisa bertahan hidup di Jakarta.
Secara terpisah, Ketua Dewan Pertimbangan IMPAS, Muntasir Ramli, mengapresiasikan pembentukan Posko Online atau Virtual oleh Koordinator Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesehatan IMPAS, Fadhillah Cs.
Ini langkah kongkrit dan penting, agar bisa memantau kesehatan mahasiswa Aceh di Jakarta dan membantu koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Kami berharap teman-teman mahasiswa di Jakarta, tetap mengutamakan menjaga kesehatan, mengingat Jakarta termasuk Zona Merah penyebaran Covid-19. Jika, tidak ada hal terlalu penting dan mendesak, lebih baik sementara waktu melakukan karantina mandiri sampai batas waktu yang telah ditentukan Pemerintah,” pesan Muntasir.
“Sebenarnya yang perlu dijaga jarak fisik (physical distancing) agar tidak tertular Covid-19, bukan jarak sosial (social distancing). Justru, itu yang harus diperkuat dalam menghadapi ujian berat dari Allah Swt. Kita doakan kondisi ini cepat berlalu sebelum Ramadhan tiba,” pungkasnya. [*]