Pelajar SMKN 2 Banda Aceh Ciptakan APD untuk Tim Medis Covid-19
“Selain pelindung wajah, disini kita juga sudah membuat alat-alat permesinan kendaraan, plakat, pengelasan baja dan besi, dan lain-lain yang sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Kepala SMK Negeri 2 Banda Aceh, Muhammad Husin mengatakan, pasca meluasnya penyebaran wabah COVID-19 di Indonesia, dan pemerintah bersama komponen masyarakat melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran virus, membuat pihaknya terketuk untuk memberikan kontribusi.
“Setelah membaca di berbagai media bahwa tenaga medis khususnya di Aceh kekurangan APD dalam menangani Covid-19, akhirnya kami terpikir untuk membuat Face Shield Mask ini,” terangnya.
Menurutnya, APD pelindung wajah buatan pihaknya sudah memenuhi standar medis yang ditetapkan. Mulai dari desain, ukuran dan bahan-bahannya sudah merujuk pada standar pembuatan Face Shield Mask.
“Kami membuat alat pelindung diri di bengkel sekolah, karena kami sudah memilliki mesin print tiga dimensi untuk mencetak plastik mika. Jadi, untuk membuat APD ini sudah tersedia mesinnya, tinggal membeli bahan-bahannya saja,” terangnya.
Ia menambahkan setelah hampir sebulan beroperasi, alat tersebut sudah mampu membuat sekitar 30 hingga 40 unit masker pelindung diri. Dengan durasi pembuatan satu maskernya berkisar 2 – 3 jam kerja.
“Kalau seandainya hasil produk siswa kami masih terdapat kekurangan, kami siap untuk memperbaiki. Intinya kami ingin memberikan kontribusi dengan menyumbangkan pemikiran dan alat APD yang berguna untuk penanganan Covid-19 di Aceh,” katanya.
Meski demikian, Husin mengatakan, jika pelindung wajah buatan siswanya dibutuhkan dan dinilai memenuhi standar medis, pihaknya belum siap memproduksi dalam jumlah banyak karena alat yang dimiliki hanya mesin print tiga dimensi. (m)