Balai Litbangkes Aceh Kementerian Kesehatan RI
*Agar Tidak Terhenti Periksa Spesimen Swab Pasien Covid-19
Banda Aceh — Pemerintah Aceh didesak harus segera turun tangan membantu Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh Kemenkes RI yang terletak di Gampong Bada, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Pasalnya, tanpa bantuan dari Pemerintah Aceh, maka laboratorium Balai Litbangkes Aceh dua pekan ke depan terancam tak bisa lagi dan bakal berhenti melakukan pemeriksaan spesimen swab untuk mengetahui seseorang positif Covid-19 atau tidak.
Hal itu disebabkan Balai Litbangkes tengah mengalami keterbatasan bahan habis pakai seperti plate dan tips filter untuk menunjang pelaksanaan uji swab spesimen Covid-19 dengan menggunakan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT- PCR).
Karena stok yang ada saat ini sudah habis. Selama ini pihak Balai Litbangkes Aceh ternyata meminjam dari beberapa pihak dan dalam waktu dekat itu harus dikembalikan, sebagaimana disampaikan Kepala Balai Litbangkes Aceh, Fahmi Ichwansyah, SKp MPH Ph.D
Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Dr. Nasrul Zaman, M.Kes mengaku, dirinya sempat terkejut saat mendengar kalau tidak dibantu Pemerintah Aceh, maka laboratorium Balitbangkes Aceh akan berhenti beroperasi memeriksa sampel swab covid-19.
“Tidak berapa lama lagi kebutuhan laboratorium seperti plate dan reagent yg dibutuhkan dalam uji swab RT-PCR untuk pemeriksaan covid-19 yang selama ini tersedia, akan habis terpakai,” ujar Nasrul Zaman, dalam keterangannya, Senin (3/8).
Menurutnya, jika hal itu terjadi dan pemeriksaan spesimen swab terhenti, maka hal itu pasti akan mengganggu kinerja Pemerintah Aceh dalam penanganan Covid-19.
Kesulitan melakukan pemeriksaan Covid-19 pada warga Aceh juga akan menghambat kemampuan Pemerintah Sceh dalam penanggulangan risiko Covid-19.
“Kita tentu sangat menyayangkan jika Pemerintah Aceh berdiam diri atas masalah yang dialami oleh laboratorium Balai Litbangkes Aceh tersebut,” terangnya.
Ditambahkannya, anggaran refocusing APBA 2020 yang sebesar Rp 1,7 triliun sebagian pasti bisa digunakan untuk membantu Balitbangkes Aceh.
“Jangan sampai laboratorium uji swab covid-19 itu berhenti beroperasi karena sangat mempermalukan Aceh di mata nasional nantinya,” pungkas Nasrul Zaman. (IA)