Pengunjung Aceh Culinary Festival Keluhkan Harus Bayar Tiket Masuk

Pengunjung Aceh Culinary Festival 2023 mengeluhkan harus bayar tiket masuk. Foto: Istimewa

BANDA ACEH — Masyarakat mengeluhkan adanya tiket masuk sebesar Rp 15.000 yang harus dibayar oleh setiap pengunjung pada event oariwisata Aceh Culinary Festival (ACF) yang berlangsung 14-17 Juli 2023 di Taman Sulthanah Safiatuddin Lampriet, Banda Aceh.

Setiap pengunjung yang mau masuk ke area tengah atau depan panggung utama terlebih dahulu harus membeli tiket agar bisa diizinkan masuk.

Di area tengah tersebut tersedia kursi dan meja untuk pengunjung yang ingin menikmati kuliner yang dijual oleh pihak panitia dan para pedagang UMKM.

Lokasi panggung utama ini dibatasi dengan pagar besi, sehingga masyarakat tidak bisa bebas masuk sebelum beli tiket Rp 15 ribu per orang dan masuk lewat pintu yang telah disediakan.

Masyarakat yang mempunyai uang pas-pasan tentu mengalami kesulitan untuk masuk, padahal untuk pelaksanaan kegiatan ACF tersebut telah dibiayai dengan anggaran APBA.

Belum lagi mereka harus membayar biaya parkir kendaraan berkisar Rp 3.000 hingga Rp 5.000 di sekitar lokasi tersebut.

Menanggapi keluhan masyarakat terkait pemberlakuan ticketing dan mahalnya harga tiket masuk Aceh Culinary Festival (ACF) ke-9 di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal menyampaikan, pemberlakukan sistem ticketing kali ini agar kapasitas pengunjung di area pameran dapat dikontrol.

Almuniza juga menjelaskan, tujuan lain pemberlakuan ticketing ini untuk memberi kenyaman kepada para pengunjung ACF ke-9.

“Pada tahun-tahun sebelumnya, area ACF penuh sesak dan membuat pengunjung yang ingin berbelanja kehilangan animo, karena sudah duluan kelelahan,” kata Almuniza Kamal, Senin, 17 Juli 2023.

Selanjutnya Kadisbudpar Aceh mengatakan di tahun sebelumnya, banyak pengunjung hanya melihat-lihat area pameran, tidak membeli apa-apa.

Ada juga setelah berkeliling dan berdesak-desakan, akhirnya keluar dan membeli jajanan kaki lima yang dijumpai saat keluar dari area pameran.

Menurutnya, diberlakukannya ticketing di ACF ke-9 ini, diharapkan dapat memaksimalkan peluang terjualnya produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) peserta pameran yang telah bersusah payah meluangkan waktunya untuk berpartisipasi dalam acara ACF ke-9.

“ACF bertujuan memberdayakan UMKM kuliner, tentu panitia memberikan prioritas pada mekanisme yang dapat meningkatkan potensi penjualan UMKM kuliner lebih maksimal,” ungkap Almuniza.

Terkait dengan harga tiket ACF, Almuniza menyebutkan untuk usia dewasa Rp 15.000/orang dan gratis untuk anak-anak. Tiket tersebut dapat ditukar dengan produk makanan dan minuman senilai yang sama.

“Setiap tiket ditebus seharga Rpb15.000 kepada tenant yang menebusnya, tidak ada potongan apapun untuk panitia. Tiket berlaku untuk 1 kali transaksi penukaran dengan makanan dan minuman, dan dapat digunakan kembali untuk masuk ke area pameran dari pintu manapun di hari yang sama,” jelas Almuniza.

Ia juga menyampaikan bagi pengunjung yang tidak berkenan membeli tiket ACF ke-9 dapat mengunjungi anjungan kabupaten/kota yang juga menggelar pameran UMKM dan membawa produk unggulan, seperti Bireueun dengan Sate Apaleh, Aceh Utara Martabak Durian, Gayo Lues dengan Leumang Kalapinang.

“Ini juga suatu upaya untuk semakin meningkatkan kunjungan ke anjungan kabupaten/kota yang sudah datang dari jauh untuk berpartisipasi di ACF,” sebut Almuniza.

Sebagai informasi, Aceh Culinary Festival adalah sebuah event yang sudah berlangsung selama 9 tahun, dan dari tahun ke tahun terus berusaha meningkatkan daya tarik dan skala pelaksanaannya. (IA)

Tutup