Penjagaan Pintu Masuk Perbatasan Aceh-Sumut Diperketat
Kadis Perhubungan Aceh, Junaidi
Banda Aceh — Aceh terus memperketat penjagaan dan pemeriksaan perbatasan di setiap pintu masuk ke provinsi itu dalam upaya pencegahan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19). Langkah ini untuk mengantisipasi meluasnya penularan sehubungan saat ini tengah melonjaknya kasus positif Corona di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Setidaknya ada empat pintu masuk yang berbatasan langsung dengan wilayah Sumut yang dijaga ketat oleh petugas Dinas Perhubungan, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh, prajurit TNI dan Satpol PP serta tenaga medis.
Terkait soal penjagaan perbatasan, Kadis Perhubungan Aceh, Junaidi menjelaskan bahwa Pemerintah Aceh sudah bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mempeketat perbatasan.
“Ada 4 perbatasan darat dengan Sumatera Utara yang selama ini sudah dibangun posko penjagaan yaitu, di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Singkil dan Kota Subulussalam,” ungkap Junaidi, Rabu (15/4).
Menurutnya, perbatasan sebagai salah satu pintu masuknya virus ini perlu dijaga ketat. Diantaranya dengan memeriksa suhu tubuh setiap penumpang kendaraan yang masuk ke Aceh oleh petugas yang sudah disiapkan.
Posko pemeriksaan yang berlokasi di 4 wilayah perbatasan yang berbeda antara Sumatera Utara dan Aceh, yaitu di Terminal Tipe B, Kabupaten Aceh Tamiang, Terminal Lawe Pakam, Kabupaten Aceh Tenggara, jembatan timbang Jontor, Kota Subulussalam, dan perbatasan Singkil – Sibolga.
Posko perbatasan ini digagas langsung oleh masing-masing kabupaten/kota dengan Dinas Perhubungan kabupaten/kota sebagai koordinator.
“Kita terus meningkatkan pemeriksaan suhu tubuh penumpang kendaraan. Ini sebagai ikhtiar kita agar kewaspaan dan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 dapat dilakukan secara bersama sama,” terangnya.
Pihaknya juga telah menyerahkan kebutuhan posko perbatasan yang dikirimkan dari Dinas Perhubungan Aceh ke Aceh Tamiang, Kota Subulussalam, Aceh Tenggara dan Aceh Singkil sebagai tindak lanjut dan aksi cepat tanggap dalam menjaga perbatasan untuk memberi kenyamanan bagi rakyat Aceh.