Pj Bupati Aceh Besar Pimpin Apel Siaga Bencana Kekeringan dan Karhutla
Selanjutnya Iswanto mengatakan Pemkab Aceh Besar melalui BPBD Kabupaten Aceh Besar membentuk posko siaga darurat kekeringan di Kecamatan Lhoknga serta langsung melakukan penanganan awal yaitu penyaluran air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan di Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada.
“Sampai dengan 22 Juli 2024 (18 hari) posko terbentuk, pasokan air bersih yang sudah disalurkan kepada masyarakat sejumlah 1.555.000 liter atau 1.555 ton yang juga dibantu oleh Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Provinsi Aceh, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh, PDAM Tirta Mountala, PDAM Tirta Daroy, Satbrimob Polda Aceh dan beberapa LSM.
Sedangkan untuk bencana kebakaran hutan dan lahan sampai dengan bulan Juli 2024 terjadi kurang lebih 45 kali dengan luasan lahan yang terbakar seluas 65,5 Ha,” kata Iswanto.
Pada apel tersebut Iswanto juga mengatakan penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana merupakan tanggung jawab semua pihak.
Karena itu, menurutnya, kerja sama antara pemerintah dan pihak non pemerintah merupakan hal penting dalam upaya pengurangan risiko bencana.
“Dan melalui apel Siaga ini pula diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup, sesuai fungsi dan peran masing-masing, guna menunjang tugas dan pengabdian kepada masyarakat,” harap Iswanto.
Disamping itu juga Iswanto mengungkapkan sebelumnya pada Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana tahun 2024 yang berlangsung di Kota Bandung, pada Senin, 25 April 2024 yang lalu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan dalam penanggulangan bencana, berbagai tindakan preventif, penyelamatan, dan rehabilitatif harus dieksekusi secara sinergis, serentak, cepat, aman, dan akurat.
Serta Kolaborasi bersama lintas sektor dan lintas wilayah dalam penanggulangan bencana juga perlu dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan.
“Berkaca dari hal ini, Wakil Presiden meminta agar pengembangan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana di dalam negeri untuk terus dioptimalkan.
Tentu hal ini juga harus dibarengi dengan partisipasi semua elemen, termasuk sektor swasta, akademisi, dan masyarakat,” terangnya.