Positif Corona Muncul Lagi Warning Untuk Pemerintah Aceh
Muhammad Nazar
* Jangan Sembarangan Klaim Minim Kasus
Banda Aceh — Pemerintah Aceh diminta untuk tidak boleh lalai sedikitpun dalam hal pencegahan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) maupun dalam merespon kondisi dinamis yang terjadi.
Jangan sampai Pemerintah Aceh menduga dengan penuh keyakinan bahwa Aceh minim kasus, akan kebal dan bebas dari virus Corona. Suatu kesalahan besar jika hal itu diperilakukan, karena akan menimbulkan kesalahan kebijakan dan menyimpan ledakan korban yang lebih membuat panik tanpa diduga.
“Cukup sudah kesalahan respon, keterlambatan kebijakan dan ketidakmenentuan tindakan pencegahan yang pernah dilakukan oleh pemeritah pusat— Aceh jangan ikut-ikutan melakukan kesalahan yang disengaja,” ujar mantan Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, dalam pernyataannya, Senin (20/4).
Pernyataan tersebut menyusul ditemukannya lagi dua kasus positif Covid-19 terbaru di Aceh pada Sabtu dan Minggu (18-19/4) setelah keluarnya hasil pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen swab (usab dahak) dengan sistem RT-PCR dua pasien dalam pengawasan (PDP), setelah beberapa hari sebelumnya Aceh sempat dinyatakan nihil kasus positif Covid-19.
Kedua pasien positif itu berinisial NSL (41) dari Kabupaten Gayo Lues dan pasien AI (54) warga asal Medan Denai, Sumatera Utara yang saat ini bertempat tinggal di Kabupaten Pidie.
Selain itu, tiga warga Malaysia, termasuk diantara mereka adalah mahasiswa Malaysia yang belajar di UIN Ar Raniry Banda Aceh positif terinfeksi virus Corona yang diduga tertular ketika masih berada di Aceh. Ketiga warga negara tetangga tersebut kembali ke Malaysia pada 16 April lalu dan langsung dideteksi setelah mendarat di Bandara KLIA.
Pada Minggu, 19 April, otoritas pemerintah Malaysia mengumumkan para warganya yang kembali dari berbagai negara dan termasuk ketiga warganya yang baru pulang dari Aceh dinyatakan positif terinfeksi Corona.
Dalam hal penanganan dan pencegahan virus Corona, Malasyia termasuk salah satu negara di kawasan ASEAN yang cukup cepat dan penuh tanggungjawab dalam merespon serta melakukan penanganan Covid-19.