Positif Corona Muncul Lagi Warning Untuk Pemerintah Aceh
Bahkan Malaysia mampu melakukan kebijakan dan tindakan lockdown (karantina wilayah) di seluruh negaranya dengan segala konsekwensi sosial dan ekonomi yang tentunya belum tentu sanggup jika hal itu dilakukan oleh pemerintah pusat RI yang sejak awal memang sangat abai, meremehkan dan sesumbar terkait kasus virus Corona.
Sehubungan dengan pengumuman terbuka yang dikeluarkan otoritas Malaysia tersebut, tiga warga Malaysia yang baru pulang dari Aceh menjadi transmiter virus Corona yang kemungkinan besar ditularkan dari Aceh telah diawasi ketat oleh otoritas Malaysia agar tidak terjadinya penyebaran tersembunyi dari orang-orang yang melakukan perjalanan atau kegiatan pulang pergi Malasyia – luar negara.
Menurut Nazar, otoritas Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Plt. Gubernur Nova Iriansyah melalui Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani menyatakan pada Minggu, 12 April 2020 bahwa Aceh telah bebas dan tidak ada lagi yang positif terinfeksi virus Corona. Tetapi beberapa hari kemudian, tepatnya 18 April, seorang warga Gayo Lues dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 dan satu hari setelahnya ada warga Medan, Sumut yang berada di Sigli, Pidie juga positif Covid-19.
Pada saat hampir bersamaan, ternyata tiga warga negara Malasyia yang baru pulang dari Aceh juga dinyatakan positif terinfeksi setelah mendapat pemeriksaan medis sejak 16 April, begitu mendarat di Bandara KLIA.
“Dengan demikian, agar tidak terjadi kesalahan yang sama seperti pernah dikakukan oleh pemerintah pusat RI dalam merespon penyebaran virus corona Cina itu sehingga dalam bulan Maret 2020 mulai nampak adanya penyebaran tersembunyi Corona, terutama di Jakarta dan pulau Jawa— maka Pemerintah Aceh harus selalu mengutamakan pemantauan ketat yang lebih akurat sambil melanjutkan upaya-upaya pencegahan serius di seluruh Aceh,” harap Muhammad Nazar yang juga Ketua Umum Partai SIRA.
Ditambahkannya, di Sumatera Utara, salah satu provinsi Indonesia yang paling banyak terdapat warga keturunan dan aktifitas warga Cina yang pulang pergi Medan, Cina dan negara lain untuk kepentingan bisnis juga terjadi penyebaran virus Corona tersembunyi.