Kadis Kesehatan Aceh, dr. Hanif
Banda Aceh — Kasus pasien dalam pengawasan (PDP) yang terkonfirmasi positif terinfeksi Coronavirus Disease (Covid-19) kembali muncul dan ditemukan lagi di Aceh, setelah beberapa hari dinyatakan kasus positif di provinsi ini nol menyusul empat pasien positif sebelumnya sembuh dan dipulangkan.
Karenanya, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif meminta seluruh masyarakat Aceh untuk terus meningkatkan kesiagaannya setiap saat, karena positif Covid-19 sangat berpeluang besar terjadi dan bertambah lagi di Aceh, jika masyarakat lalai melakukan pencegahan.
“Saya meminta masyarakat Aceh untuk tidak terlalu cepat euforia dengan sembuhnya semua pasien yang sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, karena setelah kasusnya sempat nol, sekarang justru sudah ada ditemukan lagi PDP yang positif terinfeksi Corona, maka berhati-hatilah” ujar dr. Hanif, Sabtu (18/4).
Dia berharap masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19 sebagaimana disyaratkan pemerintah maupun Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Dijelaskannya, di luar sana masih sangat banyak masyarakat Aceh yang belum jelas statusnya, sudah terkena virus Corona atau belum.
Karenanya, masyarakat harus tetap selalu mengikuti protokol kesehatan dengan menjaga jarak fisik (physical distancing), selalu memakai masker saat keluar rumah, dan lebih baik tidak keluar rumah kalau tidak ada hal yang sangat penting.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh itu juga menyoroti aktivitas masyarakat Aceh di warung kopi yang saat ini kembali marak dan pencegahan Covid-19 semakin longgar, pasca pencabutan status jam malam beberapa waktu lalu.
“Padatnya pengunjung warung kopi yang duduk berdekatan dan tidak memakai masker, ini sangat mengkhawatirkan kita semua, sehingga berpotensi menularkan virus Corona. Tapi banyak masyarakat kita justeru tidak sadar dengan ancaman virus ini di sekitarnya,” ungkap Hanif.
Dia juga berharap adanya kepatuhan terhadap imbauan-imbauan yang disampaikan pemerintah, dan masyarakat tidak mengabaikannya.
Selain itu, dr Hanif juga berharap kepada setiap aparatur desa (gampong) di Aceh dan seluruh warga terus memantau serta mengawasi ketat para perantau yang pulang kampung.
Mereka yang baru pulang itu diharapkan melakukan karantina secara mandiri sebagaimana yang diharuskan oleh pemerintah.
Sedangkan bagi mereka yang punya gejala seperti demam, bantuk, sesak nafas, diharuskan segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan sebagaimana semestinya.
Kadis Kesehatan Aceh, dr Hanif juga meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta seluruh puskesmas, agar lebih proaktif melakukan upaya promosi kesehatan dan pencegahan, pengawasan terhadap orang dalam pemantauan (ODP).
Selanjutnya, melakukan pencatatan dan pemantauan terhadap setiap orang masuk di perbatasan wilayah masing-masing.
Seperti diketahui, jumlah pasien yang positif terinfeksi Covid-19 di Aceh kini sudah bertambah menjadi enam orang.
Satu lagi warga Aceh yang positif terinfeksi Covid-19 diketahui Sabtu (18/4), berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen swab (usap dahak) pertama Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dilakukan oleh Balai Litbangkes RI Aceh.
Sampel swab itu diambil dari PDP berinisial NSL, laki-laki berusia 41 tahun, asal Kabupaten Gayo Lues (Galus), dan diuji dengan sistem Real Times Polymerase Chain Reaction (RT PCR), sekitar 5,5 jam, hingga memperoleh hasil Positif Terinfeksi Covid-19. (m)