Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Pulo Aceh Dengan Mercusuar William’s Torrent, Sekeping Surga Di Ujung Sumatera

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati bersama Pangdam IM Mayjen TNI Hassanudin dan Wakapolda Aceh Brigjen Pol Raden Purwadi, saat Gowes Forkopimda Aceh di Pulau Breueh, Aceh Besar, Sabtu (25/7).

Dyah Erti Idawati memandang Pulo Aceh selayaknya surga. Bagi dia, pemandangan lebatnya hutan yang bersisian di birunya lautan adalah suatu yang istimewa. “Tidak pernah kita lihat dimana pun,” kata dia.

Hutan di Pulo Aceh masih lestari. Anda dengan mudahnya menemukan sepasang rangkong (buceros), sejenis burung langka yang punya paruh tanduk sapi atau elang yang terbang tak terlalu tinggi.

Dyah, istri Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh ini berkunjung ke Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar pada Sabtu di penghujung Juli 2020. Ia datang bersama seratusan rombongan pesepeda, dalam acara Gowes Bersama Forkopimda Aceh. Dalam rombongan itu ada Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Hassanudin serta Wakapolda Aceh Brigjen Pol Raden Purwadi.

Mendayung dari Dermaga Perikanan BPKS di Gampong Ulee Paya pada pagi hari, peserta menempuh rute berliku. Mulai dari pegunungan, hutan hingga pinggiran pantai. Jalur yang amat terjal membuat banyak pesepeda yang ‘tumbang’ sebelum sempat menyentuh rute akhir di Mercusuar William’s Torrent.

Dari Ulee Paya ke William’s Torrent harus melewati 6 gampong atau desa sebelum sampai di Meulingge, desa tempat mercusuar berada. Jaraknya sekitar 20 kilometer. Memang rutenya agak sulit ditempuh jika fisik tidak prima. Namun begitu tiba di mercusuar, letih akan berkurang saat Anda menikmati panorama pantai dan gunung dari ketinggian.

Saat menanjak satu per satu anak tangga yang dipasang melingkar, anda seperti diajak masuk ke lorong waktu. Bau pengap dan bagai terkurung dalam sebuah lorong. Tanjak lah perlahan. Rasakan angin yang masuk lewat jendela-jendela kecil yang dibuat pada beberapa bagian di sekeliling mercusuar.

Saat menginjak tangga akhir dan keluar di pucuk menara, Anda akan lupa rasa letih. Angin di ketinggian 85 meter di atas permukaan laut berhembus perlahan. Jika ada lantunan musik dan gelak tawa maka akan terdengar nyaring, dibawa angin.

Dari pucuk menara, arahkan pandangan ke Samudera Hindia membentang luas, hingga berbatas pandangan mata. Dari sanalah, puluhan, bahkan ratusan kapal melintas setiap harinya. Laut di Meulingge, berbatas langsung dengan lintasan internasional.

“Ini yang pertama sekali. Luar biasa keindahannya. Yang kita rasakan sesuai dengan apa yang diceritakan,” kata Dyah yang juga Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh.

Sebelumnya ia hanya mendengar cerita-cerita keindahan pulau di ujung Sumatera ini. Namun kini ia berkesempatan datang menikmatinya langsung.

Mercusuar William’s Torrent dibangun Kolonial Belanda di Nusantara pada tahun 1875. Bangunan bergaya Eropa ini, didirikan di atas cadas yang curam dan menjorok langsung ke laut. Masyarakat sekitar menyebut mercusuar dengan nama lampu. Tebal bangunannya mencapai satu meter, dengan ketinggian 85 meter.

Konon, mercusuar ini hanya ada tiga di dunia. Pasangannya, di Kepulauan Karibia, yang menjadi tempat penggarapan film Pirates of Caribian. Sementara yang satunya lagi, telah dijadikan museum di Belanda. Nama William’s Torrent, diambil dari nama Raja Luxemburg, Willem Alexander Paul Frederich Lodewijk.

Pada masa itu, ia dikenal sebagai raja yang ikut membangun perekonomian dan infrastruktur daerah kekuasaan Hindia Belanda. Karena itu, nama dia disematkan di Mercusuar di Meulingge.

Dibangunnya mercusuar, sebagai persiapan pembangunan pelabuhan Sabang, yang menjadi lintas selat malaka. Saat itu, Pelabuhan di Sabang menjadi tempat persinggahan kapal-kapal kolonial.

Pangdam Iskandar Muda, Mayjen Hasanuddin, menyebutkan bahwa Pulo Aceh sangat punya potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari.

“Setelah tiba di sini saya melihat potensi yang sangat bagus. Pantainya begitu bagus. Tentunya pemerintah daerah punya rencana bagus untuk pembangunan Pulo Aceh ini,” kata Hasanuddin.

Hasanuddin menyebutkan, usai sukses menggelar acara di Pulo Aceh, jajaran Forkopimda Aceh bakal menyasar daerah-daerah lain di Aceh. Gagasan pimpinan mengunjungi daerah dinilai sangat bagus.

Disamping melihat kondisi daerah, tentu kunjungan tersebut dapat berdampak pada peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Sementara Dyah memandang, kunjungan petinggi daerah ke wilayah pedalaman yang punya potensi wisata seperti Pulo Aceh sangatlah bagus. Mereka punya koneksi-koneksi di luar Aceh yang tentunya bakal mengampanyekan keindahan alam.

Lainnya

Ilustrasi emas batangan Antam dan Galeri24
Kardono SH MH dipercayakan menjabat sebagai Kabag TU Kejati Aceh. (Foto: Ist)
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan mengusulkan pendirian NU Islamic Center sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial keagamaan bagi diaspora Muslim Indonesia di Taiwan.
Hari Asyura atau 10 Muharram, bagi kalangan dan penganut Syiah, memperoleh kedudukan yang sangat sakral dan memiliki nilai historis yang tak terlupakan., karena terkait tragedi Karbala. Foto ilustrasi/ist
Menyambut Asyura Puasa Asyura (Kaligrafi: NU Online).
Suasana hangat penuh keakraban mewarnai penyambutan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat tiba di salah satu hotel di Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu, 5 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Pemain depan Timnas Putri Indonesia Claudia Scheunemann (kiri) merayakan gol bersama rekan setimnya.
Megawati Hangestri Pertiwi jadi pemain Indonesia pertama yang tampil di Liga Voli Turki.
Kantor Dinas Pendidikan Aceh
Silaturahmi dan Legalitas Aren Hijau Kabupaten/Kota se-Aceh yang digelar di Warung Kupi Nanggroe, Gampong Sukadamai, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Sabtu (5/7/2025). Foto; Ist
ilustrasi kekuasaan
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aneh, Putusan Keluar ketika Tahapan Pemilu Berjalan
Gampong Lam Bheu Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar masuk 10 Besar Nasional pada Lomba Desa Digital Tahun 2025. (Foto: Ist)
Muhammad Ridho, siswa SMAN Modal Bangsa (MOSA) Aceh terpilih sebagai Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional tahun 2025 mewakili Provinsi Aceh. (Foto: Ist)
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
PBB Rilis Daftar 'Penyokong Genosida' Israel di Palestina, Ternyata Ada BP dan Chevron
Anggota Propam NTB Tersangka Penganiayaan Brigadir Nurhadi Tidak Ditahan, Alasannya Belum Mengaku
Alasan Susno Duadji Sebut Rismon Sianipar Cs Tak Bisa Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Enable Notifications OK No thanks