Rawat Tradisi, Dispar Banda Aceh dan IMPM Mutiara Gelar Festival Têt Apam
Dia juga mengajak masyarakat Mutiara Raya menyukseskan kegiatan tersebut setiap tahun. Kegiatan festival têt apam mulanya digagas oleh Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar.
Sebagai salah seorang tokoh Mutiara, Zulmahdi juga turut mengapresiasi Farid Nyak Umar yang sudah berinisiasi dan istiqamah dalam menjaga dan merawat tradisi masyarakat Pidie di bulan Ra’jab tersebut.
“Ledakan efek tradisi tet apam ini bukan hanya di Mutiara, Pidie tapi juga seantero Aceh dan menjadi kuliner yang bisa tersaji pada kegiatan-kegiatan resmi,” ujarnya.
Zulmahdi menambahkan, pembangunan manusia tak hanya dilakukan pada fisik, tapi perlu juga dalam bentuk warisan, ilmu pengetahuan lewat budaya dan khazanah.
“Anak-anak kita juga perlu kita didik berbahasa Aceh, mengenal tradisi, kuliner dan budaya dan ini menjadi komitmen bersama,” pungkasnya.
Sementara Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar menyampaikan terima kasih kepada Pemko Banda Aceh beserta jajarannya yang telah ikut menyukseskan acara tersebut, dan khususnya para Camat koa Banda Aceh yang telah menggerakkan gampong-gampong untuk menyukseskan agenda tahunan itu.
Rasa terima kasih tak terhingga juga disampaikan kepada IMPM Mutiara Raya yang telah menyiapkan dan merencanakan hingga terlaksananya Festival Têt Apam tahun 2023.
Farid mengatakan, Têt Apam merupakan tradisi dan warisan indatu Aceh. Warisan kuliner dari Pidie itu juga memiliki sarat dan makna dan filosofi tersendiri bagi orang Aceh.
Farid menyebutkan makna dan filosofi tersebut adalah, têt apam sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah yang dilakukan pada bulan Ra’jab hingga penghujung Sya’ban sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Kemudian têt apa memikili spirit agama dalam bentuk ukhuwah dan silaturahmi. Selain itu juga memiliki spirit budaya, khazanah dan nilai-nilai sejarah yang kuat, karena telah diwariskan oleh indatu dan masih dilestarikan serta dijaga. (IA)