Ribuan Wisman Kunjungi Aceh Tapi Hunian Hotel Sepi
Banda Aceh, Infoaceh.net — Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Provinsi Aceh melalui pintu masuk resmi selama Mei 2025 tercatat mencapai 4.019 orang.
Angka ini menunjukkan tren peningkatan dibanding bulan sebelumnya (April 2025) yang hanya mencapai 2.994 orang.
Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menunjukkan bahwa Malaysia masih menjadi penyumbang terbesar kunjungan wisatawan asing ke Aceh.
Plt Kepala BPS Aceh Tasdik Ilhamuddin Rabu (2/7) mengatakan, sepanjang Mei 2025, sebanyak 3.119 wisatawan asal Malaysia tercatat masuk ke Aceh, atau sekitar 77,6 persen dari total kunjungan.
Selain Malaysia, negara lain yang menyumbang jumlah kunjungan signifikan adalah Amerika Serikat (119 orang), Perancis (113 orang), Jerman (112 orang), dan Thailand (93 orang). Wisatawan dari negara-negara lain tercatat sebanyak 303 orang.
Secara keseluruhan, jumlah wisatawan mancanegara ke Aceh terus menunjukkan tren naik sejak awal tahun 2025, meskipun masih belum menyamai puncak kunjungan yang terjadi pada beberapa bulan di tahun 2024.
Hotel Masih Sepi, TPK Baru Sentuh 24 Persen
Meski jumlah kunjungan wisman meningkat, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Aceh selama Mei 2025 masih tergolong rendah, yakni 24,13 persen.
Angka ini hanya naik tipis 1,53 persen poin dibanding April 2025.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan cukup tajam. TPK pada Mei 2024 tercatat mencapai 45,71 persen, atau turun 21,58 poin dalam setahun terakhir.
Soal durasi menginap, rata-rata wisatawan asing tinggal 1,66 hari di hotel bintang, dan lebih lama di akomodasi non-hotel yaitu 2,11 hari.
Sedangkan wisatawan nusantara menginap selama 1,93 hari di hotel berbintang dan 1,05 hari di akomodasi non-bintang
Meski kunjungan meningkat, data menunjukkan wisatawan cenderung tidak menginap terlalu lama.
Hal ini bisa menjadi perhatian bagi pelaku industri pariwisata agar menciptakan lebih banyak atraksi dan paket wisata yang membuat wisatawan betah.
Kombinasi promosi yang kuat, infrastruktur yang baik, dan pelayanan yang ramah menjadi kunci agar Aceh bisa lebih kompetitif menarik wisatawan, baik asing maupun domestik.
Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara menjadi sinyal positif bagi sektor pariwisata Aceh.
Namun, rendahnya tingkat hunian kamar dan singkatnya lama tinggal wisatawan menunjukkan bahwa masih dibutuhkan upaya peningkatan daya tarik destinasi serta pelayanan akomodasi.
Pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata diharapkan bisa memanfaatkan tren ini untuk memperkuat promosi dan memperbaiki infrastruktur wisata, khususnya dalam menghadapi potensi lonjakan kunjungan di paruh kedua tahun ini.