Ridha di Hari Adha: Cerita Pasien di Rumah Singgah BFLF
Banda Aceh, Infoaceh.net — Saat sebagian besar masyarakat menikmati Hari Raya Idul Adha bersama keluarga sambil menyantap rendang dan lontong sayur di kampung halaman, suasana berbeda terasa di Rumah Singgah Blood For Life Foundation (BFLF) Indonesia di Banda Aceh.
Di tempat sederhana yang berlokasi di Banda Aceh ini, puluhan pasien dan pendamping menjalani hari raya dengan penuh haru dan ketabahan.
Sebanyak 34 orang—terdiri dari 11 pasien, 22 pendamping, dan lima pengurus—mengisi dua rumah singgah BFLF yang beralamat di Jalan Kepiting No. 5, Bandar Baru, Banda Aceh dan di Jalan Arifin Ahmad II, Ie Masen Kayee Adang.
Mereka datang dari berbagai daerah di Aceh, seperti Aceh Utara, Bireuen, Simeulue, Subulussalam, hingga Aceh Tamiang.
Mereka tinggal jauh dari rumah, bukan karena ingin, tapi karena kondisi kesehatan yang memaksa mereka tetap menjalani pengobatan di RSUD dr Zainoel Abidin.
Beberapa pasien adalah anak-anak, seperti Shanum Salsabila Berutu (1) dari Subulussalam yang menderita tumor, dan M. Bilal El Shadid (4 bulan) dari Bireuen yang mengalami gangguan usus besar.
Daging Kurban dan Rasa Rindu
Idul Adha 1446 Hijriah menjadi momen yang emosional, seperti yang dirasakan Yusmawati (44), pasien autoimun asal Aceh Utara. Di hari kedua lebaran, ia menahan air mata sambil memasak daging kurban.
“Saya rindu anak,” ucapnya pelan kepada salah satu pengurus rumah singgah.
Melihat kerinduannya, pengurus pun menawarkan solusi: “Masaklah daging ini, Bu. Nanti kami bantu kirimkan ke kampung untuk anak. Ini amanah dari orang-orang yang peduli.”
Momen memasak bersama menjadi ruang penghilang sepi. Para pasien saling bercerita, tertawa kecil, dan sejenak merasa seperti berada di rumah—bukan sekadar tempat berteduh, tapi rumah dalam arti yang sesungguhnya: tempat berbagi rasa, harapan, dan kekuatan.
Doa-doa dan Perjuangan yang Tak Pernah Usai
Lebaran kedua, daging kurban tiba. Tak banyak, tapi cukup untuk menghidupkan dapur dan menghadirkan suasana hangat.
“Saya baru selesai kontrol di RSUDZA, langsung ke sini,” ujar Yunidar (49), pasien asal Bireuen yang mengidap komplikasi.
- anak sakit Aceh
- bantuan pasien Aceh
- BFLF Indonesia
- Blood For Life Foundation
- daging kurban Idul Adha
- Idul Adha Banda Aceh
- Idul Adha rumah singgah
- kisah haru lebaran
- kurban di rumah singgah
- M Bilal El Shadid
- Michael Octaviano
- pasien anak Aceh
- pasien dari Aceh Utara
- pasien RSUDZA
- pendamping pasien RSUDZA
- pengobatan di Banda Aceh
- relawan kesehatan Aceh
- Rumah Singgah Banda Aceh
- Rumah Singgah BFLF
- Shanum Salsabila
- www.infoaceh.net