Sahuti Instruksi Gubernur, DPMPTSP Aceh Galang Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
Infoaceh.net, BANDA ACEH — Menyahuti instruksi Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Muhammad Iswanto menggalang dana bantuan kemanusian untuk warga Palestina, sejak Senin lalu.
Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tenaga kontrak DPMPTSP Aceh tampak antusias memberi donasi untuk saudara-saudara muslim-nya yang menderita akibat serangan tentara Zionis Israel.
“Instruksi Pak Gubernur agar menggalang dana bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina bersifat kerelaan, keikhlasan ,dan tidak ada paksaan,” tegas Iswanto kepada awak media massa di Banda Aceh, Kamis (1/5).
Iswanto menjelaskan, pihaknya mengimbau setiap ASN (pegawai Negeri Sipil, Pegawai P3K) maupun tenaga kontrak di lingkungan DPMPTSP Aceh yang ia pimpin agar menyumbang semampunya dan seikhlasnya untuk meringankan beban penderitaan masyarakat Palestina yang dilanda perang berkepanjangan di jalur Ghaza.
“Nantinya semua sumbangan ASN DPMPTSP ini akan kita serahkan ke pimpinan melalui Sekda untuk disatukan dengan sumbangan dari SKPA lainnya,” kata Iswanto.
Menurut salah satu mantan Pj Bupati terbaik di Indonesia itu, pejabat struktural, pejabat fungsional segala strata, staf, dan bahkan tenaga kontrak yang dipimpinnya, merupakan orang-orang yang melek informasi.
Mereka bergelut dengan isu-isu investasi, dan penanaman modal, dan terpapar dengan informasi global melalui pelbagai kanal media. Mereka meresakan denyut derita Saudara-saudaranya sesama muslim di Palestina.
Mereka paham, tambah Iswanto, di setiap medan pertempuran dimana pun dan kapan pun selalu berjatuhan korban rakyat jelata yang tidak tahu apa-apa mengapa peperangan itu harus terjadi.
Korban pertama dan paling menyayat hati merupakan anak-anak dan kaum perempuan. Mereka kehilangan suami atau kehilangan ayah dan terputuslah satu-satunya tempat bergantung.
Masih kata Iswanto, nasib anak-anak dan kaum perempuan sungguh menggugah perasaaan. Mereka kehilangan tempat bertenuh, kekurangan makanan, kekurangan air minum, tanpa penerangan di malam hari, dan bahkan tak sedikit dari mereka dalam kondisi fisik terluka tanpa tahu dimana hendak mengambil obat dan pembalut lukanya.