Aceh Tamiang — Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A. Wahab mengatakan, dakwah Islam yang disampaikan oleh para ulama dayah di Aceh harus sampai kepada para umara (pemimpin).
Jika ilmu para ulama tidak sampai kepada para umara, maka kapan mereka adil dalam memimpin.
Hal itu disampaikan ulama yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb ini saat mengisi tausiyah seusai melantik pengurus HUDA Kabupaten Tamiang di Dayah Madinatuddiniyah Miftahul Jannah, Selasa (12/1) ini juga dirangkai dengan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dilantik sebagai Ketua HUDA Aceh Tamiang adalah Ustadz Dr Mustafa Abdussalam Syah M.Kom, Tgk Nurmiswari S.Hi M.Ag sebagai sekretaris dan Ustadz Baharudin M.Ag sebagai bendahara. Selain itu juga puluhan pengurus harian lainnya.
“Keberhasilan Rasulullah SAW dalam berdakwah dulu sangat dipengaruhi odua hal yang paling inti dan menjadi kekuatan Islam saat itu. Pertama Rasulullah SAW berhasil mendakwah orang kuat menjadi baik dan mendakwahkan orang baik menjadi kuat. Para budak berubah menjadi pemimpin, yang lahir di perkemahan berubah menjadi tokoh-tokoh pejuang pengukir sejarah,” ujar Tu Sop memotivasi semangat dakwah pengurus HUDA yang baru dilantik.
Di awal tausiyahnya, Tu Sop juga mengajak pengurus HUDA menjadi bagian dari solusi bagi umat atas segudang persoalan yang menderanya. Tu Sop mengatakan, setelah kita melarang umat dari sesuatu yang terlarang, maka harus memberi solusi bagi mereka.
“Kalau itu haram, tidak boleh, maka solusi halalnya harus ada. Dan untuk tujuan ini harus ada strategi. Untuk itu maka HUDA harus jadi kekuatan strategis bagaimana menyampaikan Islam menjadi pemikiran dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan,” sebit Tu Sop.
Dalam hal ini, tambah Tu Sop, ada dua hal penting yang harus dilakukan. Pertama, kita ini adalah harapan umat. Maka kita harus bekerja untuk kepentingan umat. Kita harus bekerja keras. Jangan selalu berhalangan ketika dihadapkan pada tugas-tugas keumatan.
“Jangan selalu berhalangan. Jangan tidak menganggap penting kerja-kerja untuk umat. Kita pasti tidak akan pernah berhalangan untuk sesuatu yang kita anggap penting. Kalaupun tidak ada waktu kosong maka pasti kita akan kosongkan waktu untuk sesuatu yang kita anggap penting, “ sebut Tu Sop mengumpamakan.
Kedua, kata Tu Sop lagi, untuk tujuan ini maka program-program HUDA, yakinkan itu sebagai sesuatu yang sangat penting untuk dikerjakan.
“HUDA baru bisa eksis kalau ada legacy (warisan), punya peninggalan, ada sesuatu yang tertinggalkan yang bermanfaat untuk ummat. Itu hal yang paling penting,” tambah Tu Sop.
Tu Sop juga menjelaskan, dalam kerja-kerja keumatan ini harus saling bersinergi. Karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Bahkan, kata Tu Sop, Rasulullah SAW sendiri bersabda bahwa “Dunia ini tegak dengan empat perkara. Dengan ilmunya para ulama, adilnya para pemimpin, murahnya orang kaya, dan do’anya orang miskin”.
Jadi, tambah Tu Sop lagi, empat perkara ini harus menyatu. Tidak bisa satu saja. Tugas terbesar adalah ada di pundak para ulama. Kalau ilmu para ulama tidak sampai kepada para umara (pemimpin), maka kapan mereka bisa adil?.
Dakwah Islam tidak sampai kepada calon-calon umara, maka mereka tidak akan bisa menjadi umara yang adil. Karena kejahilannya itu. Begitu juga orang kaya akan kikir kalau dakwah ulama tidak sampai kepada mereka.
Maka, lanjut Tu Sop, keberhasilan Rasulullah SAW dalam berdakwah, terdapat dua hal paling inti yang menjadi kekuatan Islam saat itu. Yakni Rasulullah SAW mendakwahkan orang kuat menjadi baik, dan mendakwahkan orang baik menjadi kuat.
Tu Sop lalu memberi contoh keberhasilan dakwah Rasulullah SAW yakni dimana dari dakwah Rasulullah SAW kemudian para budak berubah menjadi pemimpin. Mereka yang lahir-lahir di perkemahan berubah menjadi tokoh-tokoh pejuang pengukir sejarah.
“Sementara Umar bin Khattab seorang tokoh yang kuat diubah oleh Rasulullah SAW menjadi seorang yang baik. Kekuatan Umar kemudian menjadi kekuatan Islam,” ungkap Tu Sop memberi contoh.
Selain para pengurus HUDA, hadir dalam acara ini yaitu Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ketua DPRK Aceh Tamiang Suprianto, Wakil ketua DPRK Fadhlon, Anggota DPRK/Ketua PPP sekaligus tim shuyukh HUDA Abi Irsyad, Ketua MAA Aceh Tamiang serta juga dihadiri unsur Forkopimda Aceh Tamiang. (IA)