Ulama dan Tokoh Bener Meriah Tolak Pengunduran Diri Bupati Sarkawi
Ulama dan tokoh masyarakat Bener Meriah menyatakan sikap menolak pengunduran Bupati Sarkawi di Kantor MPU Bener Meriah.
Redelong — Pernyataan Bupati Bener Meriah, Aceh Tgk H Sarkawi yang berencana melepaskan jabatan dan mengundurkan diri dari bupati yang disampaikan saat Salat Idulfitri 1 Syawal 1441 Hijriah, Minggu (24/5) di Lapangan Masjid Agung Babussalam, Simpang Tiga menyedot perhatian dari seluruh elemen. Ada yang mendukung keputusan tersebut dan banyak juga yang menolaknya.
Penolakan terhadap rencana Tgk H Sarkawi mengundurkan diri dari jabatan Bupati Bener Meriah terus bermunculan.
Kini muncul penolakan dari hampir seluruh unsur agama Islam di daerah berhawa sejuk itu.
Adapun unsur agama yang menolak rencana Sarkawi mundur diantaranya, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Bener Meriah, Baitul Mal, FKBRMI, MKUB, LPPTKA, RTA, dan MAG.
Hal itu disampaikan masing-masing perwakilan dalam konferensi Pers yang digelar di Aula MPU Bener Meriah, Aceh.
Ketua MPU Bener Meriah Tgk Almuzani mengatakan untuk mengambil sikap yang arif dan bijaksana agar bupati selalu berobat dan bisa melanjutkan tugasnya seperi biasanya.
“Kami beserta para ulama dan para teungku dalam hal menyikapi statemen yang telah dilontarkan bupati tersebut dalam hal mengundurkan diri dari jabatannya, MPU beserta jajaran menyarankan agar Tgk Sarkawi menarik kembali ucapan untuk tidak mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Bupati,” ungkap Tgk. Almuzani.
Ketua Baitul Mal Bener Meriah Tgk Pakamuddin menyampaikan, pihaknya menyatakan sikap menolak rencana pengunduran diri Abuya Sarkawi sebagai bupati.
“Karena banyak hal yang kami pertimbangkan ke depan dan masih banyak tugas-tugas yang harus dilakukan. Untuk itu kami menolak pengunduran diri beliau,” ujar Tgk Pakamuddin, Rabu (26/5).
Sementara Ketua Masyarakat Kerukunan Umat Beragama (MKUB) Bener Meriah Tgk Abdul Rahman Lamno menegaskan, pihaknya dari MKUB menyampaikan pernyataan sikap tentang pengunduran diri Tgk Sarkawi sebagai bupati dengan alasan sakit.
“Secara pribadi dan jajaran, dalam menyikapi pengunduran diri sebagai bupati dengan banyak hal yang harus kita pertimbangkan ke depan dan tugas-tugas yang masih banyak untuk dilaksanakan. Maka dengan ini kami menyatakan sikap menolak pengunduran diri tersebut,” terangnya.