USK Kampus Terbanyak Pelaksanaan KKN Literasi di Indonesia
Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Dr. Ir. Agussabi, M.Si membuka secara resmi pembekalan KKN di AAC Dayan Dawood, pada Senin (16/06/2025). |
Banda Aceh – Sebanyak 2204 mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) mendapatkan pembekalan, untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler periode XXVII & literasi tahun 2025. Pembekalan berlangsung di AAC Dayan Dawood pada Senin (16/06/2025).Kepala Pusat Pengelolaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN) USK, Drs. Zulfitri, M.Biomed mengungkapkan, selain 2204 tersebut, ada 25 mahasiswa lainnya yang akan melakukan ‘KKN Khusus’ dari BEM USK.
“Peserta KKN tahun ini berjumlah 2204 mahasiswa, terdiri dari 715 laki-laki 1490 perempuan. KKN tahun ini dibagi dua: KKN Reguler itu full di Aceh Besar dan KKN Literasi,” ungkap Zulfitri.
Untuk tahun ini, Revitalisasi dan Komersialisasi Produk Unggulan Gampong menjadi tema yang diusung dalam pelaksanaan KKN.
Adapun sebaran peserta KKN USK di Aceh Besar sebanyak 1.647 Mahasiswa (1.207 KKN Reguler dan 440 KKN Literasi), Bener Meriah sebanyak 270 Mahasiswa (KKN Literasi), Bireuen sebanyak 130 Mahasiswa (KKN Literasi).
Kemudian, Aceh Timur sebanyak 90 Mahasiswa (KKN Literasi), Pidie Jaya sebanyak 38 Mahasiswa (KKN Literasi), serta Ada 25 Peserta KKN khusus Pengabdian BEM yang akan berlangsung pada akhir Juli di Lampoh Raja Kec. Cot Glee.
“Berbahagialah yang telah mendaftar dan terpilih. USK menjadi universitas di Indonesia yang terbanyak melaksanakan KKN Literasi tahun ini,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Ketua LPPM Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Dra. Sulastri, M.Si menambahkan, selain KKN Reguler dan Literasi, USK juga melaksanakan KKN Internasional. Meliputi, KKN bersama Internasional ITERA di Lampung, USK mengirimkan 4 Mahasiswa.
Kamudian, KKN International di UNIMEP Perlis Malaysia, berkolaborasi dengan kegiatan Student Mobility/Student Exchange 9 peserta dan Internasional Sosial Learning University Technology Malaya, USK, Untad dan UTU di Sabang 7 peserta.
“USK ingin menjadi kampus berdampak kepada masyarakat. Sebab itu, KKN tidak boleh terkesan gotong royong di ‘meunasah’ semata. Program prioritas kita menghilirisasi hasil riset ke masyarakat melalui kegiatan KKN; dengan arahan bapak/ibu Kosi (koordinator lokasi),” ujar Sulastri.