Banda Aceh – Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haytar berharap di masa-masa mendatang tidak ada lagi generasi muda Aceh yang harus menjalani rehabilitasi akibat penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza).
Hal itu disampaikan Wali Nanggroe saat mengunjungi Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza Khusus Wanita, Rumoh Geunaseh Yayasan Aneuk Meutuah Nanggroe Aceh (Amanah), di Gampong Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh, Sabtu, 28 November 2020.
“Jika tidak ada lagi yang direhabilitasi, artinya tidak ada lagi generasi muda Aceh yang terjerat pengaruh narkoba,” kata Wali Nanggroe didampingi Katibul Wali Nanggroe, Azwardi.
Wali Nanggroe menyampaikan apresiasi atas kehadiran lembaga Amanah yang baru diresmikan beberapa hari lalu. Menurutnya, kehadiran lembaga rehabilitasi sangat dibutuhkan di tengah upaya berbagai pihak memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Aceh.
“Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi masyarakat Aceh yang terjerat narkoba, apalagi dari kaum wanita yang dampaknya itu bisa multiefek,” sebut Wali Nanggroe.
Saat kunjungan itu, Wali Nanggroe disambut Ketua Yayasan Amanah, Don Tri Pujiarto beserta para pengurus. Don menjelaskan, pusat rehabilitasi napza khusus perempuan yang didirikan pihaknya merupakan pertama di Aceh.
Rumah rehabilitasi dinamai Rumoh Geunaseh tersebut memiliki kapasitas 30 orang untuk rawat inap dan 70 rawat jalan.
Penanganan diterapkan antara lain, terapi dan rehabilitasi selama enam bulan, dengan tahapan dua minggu detoxifikasi, dua minggu orientasi dan empat bulan In Program serta satu bulan reintegrasi.
“Harapan kami mereka yang direhab di sini, akan kembali lagi ke kehidupan normal,” terang Doni.
Rumoh Geunaseh Yayasan Amanah direncanakan tidak hanya menerima pasien dari Aceh, tapi juga dari luar Aceh. Karena keberadaan rumah rehabilitasi khusus perempuan di Pulau Sumatera terbilang masih langka.
“Terima kasih atas kepedulian Wali Nanggroe terhadap kehadiran Rumoeh Geunaseh. Kunjungan Wali Nanggroe pada hari ini menjadi bukti bahwa beliau sangat serius terhadap upaya pemberantasan dan penanganan korban napza di Aceh,” pungkasnya. (IA)