Abu Hasan Kruengkalee, Syeikhul Masyayikh Ulama Aceh Periode Awal
Berbagai cabang ilmu dikuasai oleh Teungku Syekh Hasan Kruengkalee, bahkan beliau juga memperdalam ilmu falak kepada seorang pensiunan Jenderal Turki sehingga disebut dengan al Falaki diujung namanya yang dimaksudkan sebagai seorang ulama yang ahli dalam ilmu Falak.
Beliau juga seorang Mursyid Haddadiyah Aceh, sehingga hampir semua jalur Haddadiyah melewati Teungku Syekh Hasan Kruengkalee sebagaimana yang dituangkan dalam Karyanya Risalah Latifah.
Teungku Syekh Hasan Kruengkalee berguru kepada banyak para ulama Kota Mekkah diantaranya Syekh Ahmad bin Abu Bakar Syatta anaknya Pengarang Kitab I’anatuththalibin ulasan tuntas untuk Kitab Fathul Mu’in karya Syekh Zainuddin Malibari, Syekh Hasan Zamzami yang mengijazahkan beliau Tarekat Haddadiyah, Syekh Yusuf Nabhani Pengarang banyak Kitab tentang Nabi Besar Muhammad Saw, Syekh Said Yamani yang merupakan guru dari banyak ulama Jawa termasuk Hadhratussyaikh Hasyim Asy’ari dan Kiyai Abdul Wahab Chasbullah dan banyak ulama Mekkah lainnya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Mekkah beliau pulang ke Yan Kedah Malaysia untuk membantu gurunya Teungku Chik Muhammad Arsyad di Yan dalam mengajar dan beliau pun mengakhiri masa lajangnya menikah di Yan dengan Tgk Nyak Shafiah seorang gadis yatim yang dibantu oleh keluarga Teungku Chik Oemar Diyan.
Namun tidak lama di Kedah, beliau diminta oleh pamannya Pimpinan Dayah Meunasah Baro untuk pulang ke Siem agar membantu beliau sebagai guru di Dayah tersebut. Setelah mengajar beberapa lama, Abu Kruengkalee kemudian mendirikan sebuah ‘Dayah Manyang/Pesantren Tinggi’ di Siem Kruengkalee sekitar tahun 1916, dan di antara murid-muridnya diawal pembukaan Pesantren tersebut adalah Teungku Syekh T Mahmud bin T. Ahmad Lhoknga yang dikenal dengan Abu Syech Mud Blangpidie yang merupakan guru utama Abuya Syekh Muda Waly.
Selain Abu Syech Mud, pengajar sekaligus muridnya pada periode awal adalah Teungku Syekh Muhammad Ali Lampisang yang merupakan adik sepupunya yang juga menjadi guru utama Syekh Muda Waly ketika belajar di Jami’atul Khairiah Labuhan Haji.