Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Abu Ibrahim Woyla, Ulama Sufi Aceh Berjalan Kaki Ribuan Kilometer dengan Cepat

Namun ada sebuah keistimewaan lainnya, bahwa Abu Ibrahim Woyla sering memberi isyarat terhadap peristiwa-peristiwa besar yang akan terjadi bukan beliau mengetahui yang ghaib, tapi itulah firasat jernih yang diberikan oleh Allah SWT kepada para hamba-hambaNya.

Karena Abu Ibrahim Woyla lidah dan hatinya tidak pernah kosong dari mengingat Allah SWT. Beliau sedikit bicara, kalaupun ingin menyampaikan sesuatu hanya dengan sedikit kata-kata dan isyarat sekedar saja.

Semasa hidupnya, Abu Ibrahim Woyla telah mengayomi masyarakat dengan munajat dan doanya. Setelah beliau berpulang, hampir tidak pernah terdengar sufi pengembara seperti beliau.

Ada beberapa pelajaran penting dari kehidupan Sufi Aceh tersebut, diantaranya: Abu Ibrahim Woyla mengawali derajat kesufian beliau melalui ilmu dan beliau berguru kepada para ulama.

Kedua, sampainya beliau kepada derajat sedemikian rupa dengan mujahadah yang benar, dimana beliau telah menghabiskan banyak waktunya untuk mengembara seraya berzikir mengagungkan asma’ Allah SWT.

Ketiga, ada sisi kedermawanan pada diri Abu Ibrahim Woyla yang mau memberi kepada siapapun yang meminta. Keempat, beliau tidak lagi cinta kepada dunia.

Karena seorang yang telah sampai pada derajat kasyaf yang hakiki, maka pujian dan cacian bagi mereka sama. Antara batu dan permata bagi mereka tidak berbeda.

Kelima, Abu Ibrahim Woyla memiliki kepedulian yang sangat tinggi kepada siapapun tidak melihat kepada unsur ras, golongan dan lain-lain. Bagi beliau semuanya adalah makhluk Allah SWT yang layak dan patut diberikan kasih sayang.

Banyak pelajaran berharga lainnya dari kehidupan Sufi Besar Aceh tersebut. Karena membaca perjalanan hidup Abu Ibrahim Woyla adalah membaca perjalanan sufi-sufi yang kita baca kehidupan mereka seperti dongeng, namun benar adanya. Wallahua’lam.

Setelah kiprah yang besar dan luas, wafatlah Abu Ibrahim Woyla di tahun 2009 dalam usia 90 tahun. Rahimahullah Rahmatan Wasi’atan.

*Penulis
Ketua STAI Al Washliyah Banda Aceh, Pengampu Pengajian Rutin TAFITAS Aceh, dan Penulis Buku Membumikan Fatwa Ulama

Lainnya

Amal Hasan, mantan Ketua Umum Pengprov Hapkido Aceh
Tanpa Sanksi Tegas, Kasus Penyalahgunaan Surat Menteri Bisa Terus Berulang
Ilustrasi emas batangan Antam dan Galeri24
Kardono SH MH dipercayakan menjabat sebagai Kabag TU Kejati Aceh. (Foto: Ist)
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan mengusulkan pendirian NU Islamic Center sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial keagamaan bagi diaspora Muslim Indonesia di Taiwan.
Hari Asyura atau 10 Muharram, bagi kalangan dan penganut Syiah, memperoleh kedudukan yang sangat sakral dan memiliki nilai historis yang tak terlupakan., karena terkait tragedi Karbala. Foto ilustrasi/ist
Menyambut Asyura Puasa Asyura (Kaligrafi: NU Online).
Suasana hangat penuh keakraban mewarnai penyambutan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat tiba di salah satu hotel di Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu, 5 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Pemain depan Timnas Putri Indonesia Claudia Scheunemann (kiri) merayakan gol bersama rekan setimnya.
Megawati Hangestri Pertiwi jadi pemain Indonesia pertama yang tampil di Liga Voli Turki.
Kantor Dinas Pendidikan Aceh
Silaturahmi dan Legalitas Aren Hijau Kabupaten/Kota se-Aceh yang digelar di Warung Kupi Nanggroe, Gampong Sukadamai, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Sabtu (5/7/2025). Foto; Ist
ilustrasi kekuasaan
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aneh, Putusan Keluar ketika Tahapan Pemilu Berjalan
Gampong Lam Bheu Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar masuk 10 Besar Nasional pada Lomba Desa Digital Tahun 2025. (Foto: Ist)
Muhammad Ridho, siswa SMAN Modal Bangsa (MOSA) Aceh terpilih sebagai Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional tahun 2025 mewakili Provinsi Aceh. (Foto: Ist)
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
Enable Notifications OK No thanks