Abu Ishaq Al-Amiry, Sufi Pendiri Dayah Ulee Titi Aceh Besar
Beliau adalah ulama kharismatik yang berasal dari Siron Aceh Besar. Pada usia mudanya Abu Ishaq Ulee Titi belajar kepada banyak ulama kharismatik Aceh seperti Abu Hasan Kruengkalee dan Abu Hasballah Meunasah Kumbang.
Pada tahun 1987 beliau mendirikan sebuah dayah yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Dayah Ulee Titi yang berada di Desa Siron kawasan Aceh. Dayah Ulee Titi disebutkan sebagai kelanjutan dari lembaga pendidikan yang pernah digagas oleh seorang ulama yang dikenal dengan Teungku Syekh Muhammad Saman Siron yaitu salah satu ulama yang tergabung dalam organisasi ulama yang dibentuk oleh Tuwanku Raja Keumala.
Dimana beberapa ulama yang tergabung dalam lembaga bentukan Tuwanku Raja Keumala adalah Abu Hasan Kruengkalee, Abu Hasballah Indrapuri, Abu Syech Mud Blangpidie, Syekh Saman Siron dan banyak ulama lainnya.
Abu Ishaq Ulee Titi yang dikenal dengan sebutan Abu Chik Ulee Titi lahir di tahun 1903 dan wafat pada tahun 1997 dalam usia sepuh. Sejak kecil beliau telah dibekali dengan dasar-dasar keilmuan oleh orang tuanya. Memasuki usia remaja, Abu Ishaq Ulee Titi mendalami kajian keilmuannya kepada seorang ulama berpengaruh Aceh pada masanya yaitu Abu Haji Hasan Kruengkale.
Abu Kruengkalee adalah ulama lulusan Mekkah yang pernah belajar dibeberapa dayah sebelum berangkat ke Mekkah seperti Dayah Teungku Chik Keubok, Dayah Meunasah Baro, dan juga beliau lama belajar kepada ulama besar Yan Kedah Malaysia yaitu Teungku Chik Muhammad Arsyad Diyan yang merupakan ulama yang hijrah ke Yan bersama Teungku Chik Umar Diyan untuk membentuk jaringan para ulama baru.
Abu Kruengkalee juga sebagai salah satu Syekhul Masyayikh Ulama Aceh selain Abu Syech Mud Blangpidie dan Abuya Syekh Muda Waly al-Khalidy.
Kepada Abu Kruengkalee yang dikenal ahli dalam bidang Fiqih dan Tasauf, Abu Ishaq Ulee Titi belajar dengan segenap kesungguhan sehingga mengantarkan beliau menjadi seorang ulama yang mumpuni dalam bidang keilmuannya.
Setelah menjadi alim, Abu Ishaq merasa masih dangkal ilmunya, sehingga mengantarkan beliau untuk belajar dan mematangkan keilmuannya kepada ulama besar Aceh lainnya yaitu Abu Hasballah Meunasah Kumbang yang dikenal dengan Teungku Chik Meunasah Kumbang seorang ulama dan pimpinan dayah.