Abuya Syekh Bahauddin, Ulama Besar Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah
Sepulangnya dari Labuhan Haji, Abuya Bahauddin telah menjadi seorang ulama muda yang mendalam ilmunya. Maka di tahun 1958 dalam usia 21 tahun mulailah beliau merintis pembangunan lembaga pendidikan yang dinamakan Pesantren Darul Muta’alimin di kampung halamanya.
Terhitung mulai dari 1958 beliau mulai membina masyarakat setempat dengan ilmu, pengajian, dakwah dan berbagai kegiatan keislaman.
Walaupun dalam perkembangan pesantren tersebut menghadapi berbagai rintangan namun tidak pernah menyurutkan langkah beliau sebagai seorang ulama muda yang memiliki tekad baja.
Bagi Abuya Bahauddin, tantangan yang dihadapi merupakan ujian yang harus dilewati dengan segenap kesabaran dan keteguhan dan pantang menyerah.
Pada tahun 1962 karena keadaan tempat pesantren yang sering dilanda banjir maka beliau pindahkan ke daerah lain yang lebih tinggi.
Sejak itu mulailah pembangunan di pesantren tersebut sedikit demi sedikit sehingga di tahun 1985 telah ada sebuah yayasan yang disebut dengan Yayayan al-Mukhlisin Pesantren Darul Muta’alimin. Tidak terhitung banyak lulusannya yang kemudian membuka lembaga pesantren lain, disebutkan sampai seratus titik antara Subulussalam dan Singkil.
Selain sebagai ulama besar, Abuya Syekh Bahauddin juga seorang Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah dari jalur Syekh Zakaria Labaisati, yang kemudian beliau dianggap sebagai ulama kharismatik yang disegani, dicintai dan dihormati.
Setelah pengabdian yang panjang wafatlah Abuya Syekh Bahauddin Tawar pada tahun 2008. Rahimahullah Rahmatan Wasi’atan.
Ditulis Oleh:
Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc
- Abuya Syekh Bahauddin
- ajaran Syekh Bahauddin
- mursyid tarekat
- mursyid tarekat Naqsyabandiyah
- Naqsyabandiyah di Indonesia
- pemimpin tarekat Naqsyabandiyah
- pengajaran Naqsyabandiyah.
- Syekh Bahauddin
- Syekh Bahauddin mursyid
- tarekat Naqsyabandiyah
- tokoh Islam besar
- ulama besar
- ulama tarekat
- ulama tarekat Naqsyabandiyah