Habib Muhammad, Waliyullah Cucu Rasulullah Pendiri Masjid Ba’alawi di Aceh
Sampai Alhabib Muhammad bin Achmad Al Athas ditegur sang pemilik toko, kenapa tidak memberi uang makan kepada karyawannya. Alhabib Muhammad menjawab karena beliau tidak mendapat amanah untuk itu.
Sehingga sang pemilik toko tersebut memeluk Alhabib Muhammad, terharu dengan kejujuran dalam menjalankan amanat. Hidup beliau selalu dalam kejujuran, amanat dan istiqamah.
Setelah dewasa, beliau memohon restu kepada ibundanya tercinta untuk mencari pengalaman di Jakarta. Selama di Jakarta beliau hidup dari satu tempat ke tempat lain. Maklum beliau tidak mempunyai sanak saudara di Jakarta, sampai akhirnya beliau bertemu di salah satu tempat Majlis Ta’lim (Tempat Pengajian) di Masjid Annur Petamburan Jakarta, dengan Alhabib Achmad Bin Ali Alatas (Orang tua penulis Biografi Alhabib Muhamad Bin Achmad Alatas).
Maka menikahlah Alhabib Muhamad Bin Achmad Alatas dengan salah satu Putri Alhabib Achmad Bin Ali Alatas yaitu Syarifah Maryam Binti Achmad Alatas. Dari pernikahan tersebut dikaruniai satu orang anak perempuan yang bernama Syariffah Fatimah bersuamikan Alhabib Muksin bin Zet Alatas (Imam Besar FPI) serta memiliki 4 orang cucu.
Semasa hidupnya, Alhabib Achmad Bin Ali Alatas selalu berpedoman mengajar dan belajar (Tidaklah beliau memikirkan masalah duniawi). Alhabib Muhammad Bin Achmad Al Atas belajar ilmu agama di Hadramaut Yaman Selatan, di Singapura dengan Syech Chotib, di Malaysia, di Jakarta dengan Habib Ali bin Husin Alatas, Hb Ali Alhabsyi Kwitang, Hb. Anis Solo, para Habaib Seantero Jawa, dan para Alim Ulama lainnya.
Alhabib Muhammad bin Achmad Alatas juga pernah menetap di Mekkah Almukarramah selama 13 tahun lamanya. Beliau tidak pernah lepas shalat 5 waktu di Masjidil Haram dan menunaikan ibadah haji lebih dari 20 kali dalam hidupnya.
AlHabib Muhammad Bin Achmad Alatas juga mengajar dan tidak pernah memungut biaya, hanya berharap kepada Allah SWT yang memberikan beliau rezeki. Alhabib Muhammad bin Achmad Alatas tidak pernah lepas membaca ratib yaitu Ratibul Alatas dan Alhadad serta zikir tidak pernah terlepas dari mulut beliau setiap harinya dan dimanapun beliau berada.