Prof Ismail Yakub, Ulama Aceh Utara Penerjemah Al-Umm dan Ihya’ Ulumuddin
Sehingga saking banyak pembahasan yang butuh kepada penjelasan lebih lanjut, sehingga para ulama yang datang setelah Imam Syafi’i membuat kitab khusus untuk memudahkan para ulama dalam membaca fikih dalam Mazhab Syafi’i dengan karya Imam Nawawi seperti Minhaj Thalibin yang kemudian diulas secara komprehensif dalam beberapa literatur lainnya seperti Mughni Muhtaj, Nihayatul Muhtaj, dan Tuhfatul Muhtaj atau bahkan Hasyiah seperti Qaliyubi dan Umairah yang diistilahkan dengan Hasyiyatani artinya dua Hasyiah.
Walaupun ada ulama yang berusaha menggali bagian khusus ibadah seperti yang dibuat oleh Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dengan karya besarnya Sabilal Muhtadin.
Sedangkan pada masa kontemporer, salah seorang ulama Syiria Syekh Prof Muhammad Zuhaili, adik dari ahli fikih besar Syekh Profesor Wahbah Zuhaili telah menuangkan dalam kitabnya sebanyak lima jilid tebal yang disebut dengan Al Mu’tamad Fi Fiqhil Syafi’i yaitu Kitab Pedoman Penting dalam Mazhab Imam Syafi’i.
Jasa besar terjemahan yang telah dilakukan oleh Profesor Teungku Ismail Yakub kemudian diikuti pula oleh banyak para penulis dewasa ini, yang juga banyak menyadur karya-karya ulama dari Timur Tengah. Bahkan asal muasal penerjemahan kitab dalam versi Melayu lama adalah dari ulama besar Aceh Syekh Abdurrauf al-Singkili dengan karyanya Turjuman al-Mustafid yang merupakan saduran dari Kitab Tafsir Baidhawi.
Sedangkan Syekh Abdussamad al-Palimbani dikenal pula dengan saduran kitab Sirussalikin dan Hidayatussalikin yang berasal dari Lub Ihya’ atau Mukhtasar Ihya’ dan kitab Bidayah al Hidayah.
Setelah berbagai macam kiprah yang dilakukan oleh Teungku Ismail Yakub. Dan dengan berbagai karya yang telah beliau torehkan. Pada tahun 1983 dalam usia 68 tahun wafatlah ulama intelek tersebut. Rahimahumullah Rahmatan Wasi’atan.
Ditulis Oleh:
Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc (Ketua STAI al Washliyah Banda Aceh; Pengampu Pengajian Rutin TAFITAS Aceh; dan Penulis Buku Membumikan Fatwa Ulama)