Syekh Abu Chiek Oemar Diyan, Ayah Para Teungku Chiek
Abu Indrapuri ulama ahli tafsir dan Qira’at yang juga guru dari Syeikh Abuya Muda Waly. Abu Indrapuri lama menimba ilmu di Arab tidak kurang dari 15 tahun, sebelumnya beliau telah belajar di beberapa lembaga pendidikan di Aceh.
Abu Indrapuri merupakan ulama berpengaruh dan terpandang di Aceh, beliau juga penasehat beberapa lembaga ulama Aceh termasuk penasehat ulama Pusa.
Beliau pernah membuka dayah di Indrapuri yang diberi nama dengan Dayah Hasbiyah yang lebih mengkhususkan pada kajian Al Qur’an, dayah ini telah terhenti menjelang Abu Indrapuri berangkat ke Yan Keudah, dan wafat disana.
Anak lainnya dari Teungku Chik Oemar Diyan adalah Teungku Abdullah bin Oemar Lam U dikenal dengan Abu Lam U, yang melanjutkan Dayah yang pernah dibangun ayahnya Abu Chik Lam U atau Teungku Chik Oemar Diyan.
Abu Lam U merupakan ulama yang ahli mendidik masyarakat melalui syair-syair Aceh yang memikat, dituangkan dalam tulisan yang disebut Munjiyatul Anam artinya Penyelamat Manusia. Kuburannya masih berada di seputar Pesantren Modern al Falah Abu Lam U.
Anak ketiga dari Abu Oemar Diyan adalah Teungku Abdul Hamid dikenal dengan Teungku Chik Aneuk Batee Niron Aceh Besar. Beliau mendirikan lembaga pendidikan, tapi tidak ada yang melanjutkan setelahnya.
Anak keempat dari Abu Oemar Diyan yang berasal dari isteri di Malaysia adalah Teungku Muhammad Dahlan dikenal dengan Teungku Chik Diyan. Anak yang terakhir ini menetap di Yan dan wafat disana, meneruskan pengajian Teungku Chik Oemar Diyan.
Ternyata ‘hijrah’ Teungku Chik Oemar Diyan dan Teungku Chik Muhammad Arsyad Ie Leubee memiliki makna yang mendalam khususnya dalam pembentukan jaringan ulama pada abad selanjutnya.