Teungku Abdul Hamid Samalanga, Ulama Pembaharu Pendidikan Aceh Dalam Sistem Madrasah
Maka sepulangnya Abu Ujong Rimba dari Mekkah, beliau banyak menerapkan saran-saran dari Teungku Haji Abdul Hamid Samalanga tersebut. Sehingga pada tahun 1930 telah berdiri sebuah Madrasah Sa’adah Abadiyah yang diprakarsai oleh Teungku Haji Abdullah Ujong Rimba dan Teungku Muhammad Daud Beureueh.
Setelah kondisi mulai aman, pulanglah Teungku Haji Abdul Hamid Samalanga, dan mulailah beliau membuat banyak perubahan dalam pendidikan. Beliau juga berhasil mendirikan beberapa lembaga pendidikan seperti Madrasah Masakinah Tanjungan, Madrasah Tufa Jeunib dan Taman Siswa.
Beliau secara aktif mengajar di Madrasah-madrasah yang didirikannya, diantara muridnya adalah Profesor Ibrahim Husein mantan Rektor IAIN Ar Raniry dan anggota MUI Aceh.
Teungku Haji Abdul Hamid Samalanga juga aktif di PUSA Aceh. Ketika PUSA terbentuk, beliau dengan Teungku Abdul Wahab Kenaloi Seulimuem dan Teungku Haji Ahmad Hasballah Indrapuri duduk pada jajaran komisaris PUSA.
Dan PUSA berdiri pada tahun 1939. Teungku Haji Abdul Hamid Samalanga termasuk ulama yang aktif melakukan pembaharuan pendidikan dalam sistem Madrasah seperti yang telah disebutkan.
Menjelang kemerdekaan beliau juga terlibat sebagai pejuang, dan pangkat terakhir beliau adalah kolonel dan dianggap sebagai veteran. Teungku Haji Abdul Hamid Samalanga juga pernah ditunjuk Ketua Jawatan Keagamaan di wilayah Aceh Utara sama seperti Teungku Mahmud Usman Simpang Ulim atau yang dikenal dengan Abu Usman Pucok Alue atau Abu Rawang.
Selain aktif di pendidikan, organisasi, beliau juga aktif di dunia politik secara luas. Teungku Haji Abdul Hamid Samalanga pada 1949 pernah memimpin misi haji bersama tokoh Aceh lainnya seperti Profesor Ali Hasjmy. Mereka diperintahkan oleh Presiden Soekarno untuk menggalang kekuatan di Timur Tengah.
Karena saat itu agresi Belanda. Setelah berbagai kiprah dalam berbagai bidang pada tahun 1968 dalam usia 66 tahun wafatlah ulama pembaharu tersebut. Rahimahullah Rahmatan Wasi’atan.
Ditulis Oleh:
Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary Lc
(Ketua Al Washliyah Banda Aceh)