65 ASN Kantor Gubernur Aceh Reaktif Virus Hasil Rapid Test
Pemeriksaan rapid test terhadap ASN dan tenaga kontrak Kantor Gubernur Aceh.
* Menunggu Uji Swab Memastikan Virus Corona
Banda Aceh —- Pemerintah Aceh beberapa hari lalu telah melakukan pemeriksaan rapid test Covid-19 terhadap 903 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga kontrak di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Aceh.
Hasilnya, sebanyak 65 orang diantara ASN yang bertugas di Kantor Gubernur Aceh tersebut dinyatakan reaktif virus dari rapid test.
Namun demikian, belum bisa dipastikan mereka telah terinfeksi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) atau tidak, karena masih ada pembuktian selanjutnya dengan pemeriksaan uji swab nasofaring dan orofaring.
Uji swab dengan menggunakan sistem Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) terhadap 65 ASN reaktif virus tersebut, saat ini sedang menunggu hasilnya dari Laboratorium Balai Litbangkes Aceh.
Informasi tersebut disampsikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG), dalam keterangannya kepada wartawan melalui video conference, Rabu (8/7) malam.
“Dapat kami sampaikan, hasil rapid test untuk pemeriksaan Covid-19 yang diikuti 903 ASN dan tenaga kontrak di lingkungan Sekretariat Daerah Aceh, 65 diantaranya dinyatakan reaktif virus,” ujar SAG.
SAG menyebutkan, meskipun hasil rapid test itu reaktif, namun kondisi ke-65 ASN tersebut terlihat segar dan bugar.
Meski demikian, sesuai aturan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, untuk sementara waktu, mereka yang dinyatakan reaktif lewat rapid test, harus menjalani isolasi mandiri secara ketat di rumah selama 14 hari, dan tidak diperkenankan masuk kantor dulu.
Hal itu karena mereka masih belum terkonfirmasi positif atau negatif Covid-19.
“Namun, mereka yang sehat tetap bekerja dari rumah secara daring atau online sembari menunggu hasil uji swab. Otomatis mereka menjalani isolasi mandiri sesuai protokol. Mereka tetap bisa membantu pekerjaan kantor secara online dari rumah,” terangnya.
Saifullah mengungkapkan, mereka yang reaktif tersebut telah diambil sampel swabnya, untuk diuji di laboratorium PCR Balitbangkes Aceh. Langkah itu sebagai ‘second opinion’ untuk menentukan apakah mereka terpapar positif corona atau tidak.
“Sesuai protokol kesehatan, mereka dilanjutkan dengan pengambilan swab. Karena hasil rapid test ini belum tentu positif Covid-19 harus diuji lagi lewat test swab,” kata Saifullah Abdulgani.
Hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji swab tersebut dari Laboratorium Balitbangkes Aceh. “Hasil swab masih belum keluar dari Balitbangkes, kami masih menunggunya. Mudah-mudah bisa segera keluar hasilnya dari laboratorium secepatnya,” pungkas SAG. (IA)