Ulama Kharismatik Positif Corona, Nova: Percayakan Informasi Pada Ahlinya
Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah berbicara lewat saluran telepon dengan seorang ulama kharismatik Aceh yang dirawat di ruang RICU RSUDZA Banda Aceh melalui layar monitor
Banda Aceh — Seorang ulama kharismatik Aceh dinyatakan positif terinfeksi Coronavirus Disease (Covid-19) berdasarkan hasil uji swab nasofaring yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Ulama tersebut adalah, seorang laki-laki berusia 71 tahun yang juga pimpinan sebuah dayah (pesantren) besar di Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen. Diketahui dengan cepat positif Corona setelah melalui pemeriksaan rapid antigen, dan hasil rapidnya yang reaktif dilanjutkan dengan tes cepat molekuler (TCM).
Dalam waktu sekitar 30 menit sudah diketahui hasilnya, yakni positif Covid-19. Lalu pasien tersebut selanjutnya menjalani isolasi dan perawatan di ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU) RSUDZA sejak Selasa (22/7) malam.
Mendapat informasi tokoh panutan masyarakat tersebut dirawat, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Rabu (22/7) berkunjung ke RSUDZA untuk membezuk pasien Covid-19 yang sedang dirawat secara intensif oleh tim medis penyakit infeksi emerging melalui layar monitor RICU RSUDZA.
Satu-satunya pasien di RICU dan dibezuk khusus oleh Plt Gubernur Nova adalah pasien rujukan dari Bireuen, dan tiba di IGD Pinere RSUDZA Banda Aceh sekitar pukul 00.00 WIB, Selasa (21/7).
Nova memanggil semua dokter ahli penyakit infeksi emerging, dokter spesialis paru, dokter spesialis gizi klinik, dan spesialis penyakit jantung, untuk mendapat penjelasan penanganan pasien yang konfirmasi positif terinfeksi virus Corona tersebut, berdasarkan foto thorax dan hasil pemeriksaan swab nasofaring dan orofaringnya dengan Polymerase Chan Reaction, Tes Cepat Molekuler.
Para dokter spesialis dalam Tim Medis Covid-19 RICU-RSUDZA menjelaskan, pasien laki-laki umur 71 tahun yang sempat dirawat di RS Jeumpa Hospital, Bireuen itu membutuhkan perawatan intesif di RICU karena kondisinya lemas, batuk, dan sesak nafas, sehingga membutuhkan alat bantu pernafasan. Usai mendapat alat bantu pernafasan, kondisi umum pasien tersebut makin membaik.
Usai mendapat penjelasan rinci dari para dokter ahli penyakit infeksi emerging, Nova berbicara dengan pasien yang tampak sangat dihormatinya itu melalui telepon antar ruang, dan secara visual bisa saling melihat melalui layar monitor. Pembicaraan tidak lama untuk menjaga kondisi orang yang sedang sakit.
Usai berbicara dengan pasien yang merupakan ulama kharismatik itu, Plt Gubernur Aceh itu berpesan kepada para dokter ahli yang mendampinginya agar tetap semangat merawat pasien-pasienya dengan baik. Nova juga mengatakan mendukung penuh tim medis dan memberikan perhatian khusus kepada pasien-pasien yang menjalani perawatan di RSUZA, terlebih di RICU dan Pinere.
Kepada masyarakat Nova juga mengimbau agar tidak mudah percaya pada berita-berita yang sumbernya tidak kredibel. Sumber yang kridibel dan terpercaya dalam konteks ini, yakni para ahlinya, tim medis RICU-RSUDZA.
Tim Medis yang memberikan penjelasan kepada Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, antara lain, Koordinator Tim Pelayanan Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Covid-19 RSUDZA, dr Novina Rahmawati, M.Si Med, Sp.THT.KL FICS, Wadir Pelayanan Medis RSUDZA, dr Endang Mutiawati, Sp.S (K), dr Herri Priyanto, Sp.P (K).
Sementara Nova sendiri didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, dan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG).
Selanjutnya, SAG menjelaskan adanya dua kasus baru ditemukan positif Covid-19 di Aceh, yakni kasus 150 warga Bireuen. Sedangkan kasus 151, seorang perempuan (52) warga Aceh Besar, dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan dengan Polymerase Chain Reaction (PCR). Pasien tersebut dirujuk ke Pinere RSUDZA Banda Aceh, dan tiba bakda magrib tadi.
Selanjutnya, SAG melaporkan jumlah akumulatif, jumlah Covid-19 Aceh berdasarkan rekap data dari 23 kabupaten/kota. Jumlah kasus Covid-19 sudah mencapai 151 orang dengan rincian, 65 orang dalam perawatan, 77 orang sembuh dan 9 orang meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di seluruh Aceh secara akumulatif sebanyak 2.331 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.304 orang sudah selesai isolasi mandiri, dan 27 orang dalam pemantauan Tim Gugus Tugas Covid-19.
Sedangkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih sama dengan kemarin, yaitu 133 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 131 kasus telah dinyatakan sembuh, dan 2 orang meninggal dunia masing pada 26 Maret, dan 21 Juli 2020. (IA)