Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani
* Tiga Sudah Positif Covid-19
Banda Aceh — Masyarakat di Provinsi Aceh saat ini diingatkan untuk lebih berhati-hati dan semakin meningkatkan kewaspadaannya dalam upaya menjaga diri dari penularan Coronavirus Disease (Covid-19).
Pasalnya, sebanyak 75 orang santri yang selama ini mondok di pondok pesantren (Ponpes) Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur, kini telah pulang ke Aceh. Mereka tiba saat meugang sebelum puasa Ramadan 1441 Hijriah kemarin.
Menurut data Gugus Tugas Covid-19 Aceh Bidang Kesehatan, ke-75 santri dari klaster Magetan tersebut, saat ini telah menyebar ke kampung halamannya di sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
Bahkan, dari puluhan santri tersebut, tiga diantaranya yakni warga asal Kabupaten Aceh Tamiang yang juga ‘nyantri’ di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, telah terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19.
Menyusul santri AJ (20 tahun) sebagai pasien ke-10 positif Covid-19 di Aceh dan MAH (19) pasien positif ke-11, santri MF (19) juga sudah positif sebagai pasien ke-12 terjangkit Covid-19 berdasarkan hasil uji spesimen swab (usap dahak) dengan menggunakan sistem Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Laboratorium Balai Litbangkes Aceh, di kawasan Lambaro, Aceh Besar.
Hal itu disampaikan Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media, di Banda Aceh, Minggu (3/5) malam
“Jadi, kita mengingatkan ada sebanyak 75 orang santri klaster Ponpes Al-Fatah Temboro, Magetan, Jatim, saat ini telah pulang dan menyebar di Aceh,” kata Saifullah.
Menurut Jubir yang akrab disapa SAG itu, santri laki-laki MF (19 tahun) itu selama ini belajar di Popes Temboro dan pulang ke Aceh bersama AJ, MAH, dan teman-temannya yang lain.
“MAH sudah negatif dan sembuh kemarin. Mereka sama-sama nyantri di Ponpes Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jatim. Magetan kini sudah menjadi klaster penyebaran dan penularan virus Corona,” kata SAG.
SAG menjelaskan, MF dirujuk ke RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh dari RSUD Pemkab Aceh Tamiang pada 24 Maret 2020, karena hasil rapid tes di RSUD Aceh Tamiang menunjukkan tanda reaktif dan memiliki gejala pneumonia.
Di RSUDZA, tim medis melakukan rontgen thorax dan mengambil spesimen swab pertama MF pada 26 April 2020. Pemeriksaan terhadap cairan tenggorokan dan cairan hidung MF tersebut hasilnya negatif.
Sesuai prosedur penanganan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), kata SAG, hasil swab pertama dikonfirmasi lagi dengan uji swab kedua. Tim Medis RSUDZA mengambil lagi cairan tenggorokan dan cairan hidung MF pada 30 April 2020. Pemeriksaan dengan sistem RT-PCR di Laboratorium Balai Litbangkes Aceh, ternyata MF terkonfirmasi positif Covid-19 pada 3 Mei 2020.
“MF kini dirawat di ruang Pinere, RSUDZA. Keluarga tidak perlu panik dan cemas berlebihan. MF akan sembuh seperti pasien Covid-19 lainnya di Aceh,” kata Juru Bicara yang juga Magister Kesehatan Masyarakat bidang Epidemiologi Komunitas itu.
Selanjutnya SAG mengatakan, Gugus Tugas Covid-19 Bidang Kesehatan Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Tamiang akan menerapkan protokol kesehatan terhadap keluarga dan kontak erat MF di Aceh Tamiang.
“Ikuti saja protokol tersebut. Para santri yang pulang ke Aceh dari klaster Magetan juga akan diambil swab semuanya untuk diperiksa dengan menggunakan sistem RT-PCR di Laboratorium Balai Litbangkes Aceh oleh Gugus Tugas Covid-19, karena sudah tiga orang terbukti terinfeksi positif dengan virus Corona,” pungkas SAG. (m)