1,062 Juta Rekening Nasabah Telah Migrasi ke BSI di Aceh
BANDA ACEH – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh terus melakukan proses integrasi layanan dan migrasi rekening nasabah asal BNI Syariah dan BRI Syariah ke BSI.
Terhitung sejak diluncurkan pada 7 Juni 2021, sebanyak 1.062.714 (83,90%) nasabah telah tuntas dilakukan migrasi ke BSI hingga 10 Juni 2021. Sementara target migrasi sebanyak 1,26 juta nasabah.
Demikian disampaikan oleh
Head of Coorporate Communication PT BSI Tbk Eko Nopiansyah, terkait terkait capaian migrasi nasabah di Aceh.
“Proses migrasi berlangsung dengan lancar. Nasabah yang telah termigrasi 1,062.714 (83,90%) dari target migrasi 1,26 juta nasabah. Kita memastikan proses migrasi dapat berjalan dengan tertib, lancar dan tanpa hambatan,” ujar Eko Nopiansyah, Sabtu (12/6).
Ia menyebutkan, roll out dan migrasi yang dilaksanakan oleh BSI Regional Aceh, tetap
menerapkan protokol kesehatan yang ketat di tengah situasi penularan Covid-19 yang terus meningkat di Aceh.
BSI juga membuka layanan pada akhir pekan untuk Regional Aceh dalam upaya mempercepat migrasi nasabah yang merupakan bagian dari penyatuan sistem menjadi satu core banking system BSI.
“Kita terus memberikan imbauan ke masyarakat untuk bermigrasi dan membuka layanan pada hari Sabtu di seluruh outlet BSI,” kata Eko Nopiansyah
Ia menjelaskan untuk percepatan proses auto migrasi di Aceh, seluruh outlet BSI melakukan operasional kantor di hari Sabtu (weekend banking).
Ada pun jadwal operasional sebagai berikut tanggal 5, 12, 19, 26 Juni 2021 dan untuk bulan Juli tanggal 3, 10, 17, 24, dan 31.
Menurut dia, untuk operasional layanan yang tersebar di 160 outlet di seluruh Aceh tersebut khusus pada layanan Sabtu buka dari pukul 08.00-12.00 WIB.
“Kami minta masyarakat dapat memanfaatkan layanan pada hari libur tersebut untuk proses migrasi,” katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga terus mengoptimalkan penggunaan layanan BSI mobile dalam upaya mempercepat realisasi migrasi di perbankan tersebut.
Pihaknya menargetkan, proses 100 persen migrasi akan selesai dalam waktu beberapa waktu ke depan. “Secepatnya. Tapi sesuai rencana, sampai akhir Juni ini,” terangnya.
Dengan tuntasnya proses migrasi tersebut, nantinya, kata Eko kemudian, pihaknya akan terus melakukan perbaikan-perbaikan layanan, agar keberadaan BSI sebagai perbankan syariah mendapat tempat di hati masyarakat Aceh.
Pembenahan sistem menyangkut infrastruktur dan dukungan layanan tekonologi keuangan, serta fasilitas produk-produk perbankan syariah lainnya, yang akan menjadi sarana bagi seluruh masyarakat Aceh ketika melakukan transaksi keuangan.
“Kami yakin dan percaya, masyarakat Aceh akan selalu memberikan dukungan terhadap perbankan syariah. Dan pastinya, guna menjaga kepercayaan itu, BSI akan senantiasa meningkatkan dan memperbaiki sistem pelayanannya kepada masyarakat,” sebutnya. (IA)