236.977 Kendaraan di Aceh Daftar Subsidi Tepat, Pengisian BBM Subsidi 100% Pakai QR Code
BANDA ACEH — Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mengapresiasi masyarakat Aceh yang telah mendukung Program Subsidi Tepat.
Dengan adanya program ini, pendistribusian BBM subsidi kini lebih termonitor, tepat sasaran dan tepat volume.
Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria mengatakan, pihaknya mencatat hingga 28 Maret 2023, jumlah pendaftar yang sudah memiliki QR Code Subsidi Tepat di Aceh sebanyak 236.977 kendaraan.
Jumlah itu terdiri atas 147.305 kendaraan konsumen Pertalite dan 89.672 kendaraan konsumen Biosolar.
“Dari data kami, total pendaftar yang telah meregistrasikan kendaraannya dan mendapatkan QR Code Subsidi Tepat sebanyak 236.977 kendaraan di Aceh. Terima kasih atas sambutan baik dari masyarakat Aceh yang telah mendukung dan melakukan registrasi Program Subsidi Tepat,” ujar Satria, Jum’at (31/3).
Ia menjelaskan, Program Subsidi Tepat bertujuan untuk mendata kendaraan yang menggunakan Pertalite dan Solar. Melalui pendataan, diharapkan penyaluran BBM bersubsidi dapat lebih termonitor dan mencegah kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan.
Sehingga BBM subsidi tersalurkan bagi masyarakat yang memang berhak.
“Manfaat dari Program Subsidi Tepat ini, kita dapat memonitoring pergerakan transaksi Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Dengan pemberlakuan program ini, kita dapat memantau kondisi stok dan jumlah transaksi BBM subsidi di SPBU,” katanya.
Untuk transaksi pembelian Biosolar pada Maret ini mencapai lebih kurang 144.146 dan 152.460 transaksi untuk pembelian Pertalite. Semua transaksi pembelian BBM subsidi ini sudah menggunakan QR Code Subsidi Tepat.
“Semua transaksinya itu 100 persen sudah menggunakan QR Code. Jika QR Code hilang, rusak atau dicuri maka masyarakat dapat melakukan reset QR Code. Tidak ada batasan reset QR Code,” katanya.
Menurut Satria, ada dua wilayah yang tidak menggunakan QR Code Subsidi Tepat di Provinsi Aceh yaitu Pulau Simeulue dan Pulau Sabang. Hal ini disebabkan karena dua pulau tersebut termasuk pulau Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).