Aceh Punya Potensi Energi Hidro 3.600 MW, PLN Mulai Garap dari Gayo Lues
Banda Aceh, Infoaceh.net – Provinsi Aceh memiliki potensi energi hidro mencapai 3.619 megawatt (MW), namun baru sekitar 34,12 MW yang dimanfaatkan.
Melihat peluang besar ini, PT PLN (Persero) mulai mengambil langkah konkret dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Gayo Lues untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
Kerja sama ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani di Banda Aceh pada Kamis (22/5/2025).
Melalui MoU ini, PLN dan Pemkab Gayo Lues berkomitmen untuk mengoptimalkan aset daerah sekaligus memperkuat ketahanan energi berbasis potensi lokal.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi, mengatakan bahwa pengembangan energi hidro menjadi bagian dari strategi besar PLN dalam mendukung target Net Zero Emissions dan swasembada energi nasional.
“Kami melihat Gayo Lues sebagai salah satu wilayah kunci dalam pengembangan energi baru terbarukan. Kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk menggarap potensi besar yang selama ini belum dimaksimalkan,” jelasnya.
Sementara General Manager PLN UID Aceh Mundhakir menjelaskan, terdapat 16 lokasi potensial di Gayo Lues untuk pembangunan PLTMH.
Tiga di antaranya — Aih Selah, Aih Nuso, dan Nengar II — akan menjadi prioritas awal pengembangan.
“Ini bisa menjadi pilot project pengembangan PLTMH di Indonesia. Kami berharap daerah lain juga dapat mengikuti langkah ini,” ungkapnya.
Bupati Gayo Lues, Suhaidi, menyatakan dukungan penuh terhadap kerja sama ini. Menurutnya, pemanfaatan sumber daya air yang tersebar di tiga daerah aliran sungai (DAS) besar di wilayahnya sangat penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami sangat terbuka bagi investor yang ingin terlibat. Energi bersih bukan hanya soal listrik, tapi juga tentang masa depan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan,” tegasnya.
Langkah ini tidak hanya bertujuan menyediakan energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat, tetapi juga mendorong kemandirian energi daerah dan mendukung upaya pengurangan emisi karbon.